kicknews.today- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal (LMI) bertemu Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kantor Kemenko IPK, Jakarta, Kamis (15/5/2025). Pertemuan ini, membahas sejumlah pembangunan strategis yang ada di NTB.
Salah satu yang menjadi topik pembahasan kedua tokoh penting ini adalah proyek jalan Port to Port yang menghubungkan Lembar, Lombok Barat dengan Pelabuhan Kayangan di Lombok Timur. Pasalnya, akses jalur transportasi menjadi salah satu yang kerap dikeluhkan oleh masyarakat.
”Di antara yang saya bahas dengan Pak Menteri, jalan port to port yang paling efisien untuk memperlancar arus penumpang dan logistik,” kata miq iqbal
Selain itu Gubernur yang akrab di sapa miq iqbal ini juga membahas rencana pengembangan jalur logistik laut yang lebih murah. Yaitu jalur laut ini berbasis barge-container atau bulk.
”Perlu ada jalur alternatif yang kemudian membuat arus logistik dan penumpang lebih cepat dan murah,” terang Miq Iqbal
Lebih lanjut, dia juga menyampaikan kepada Menko AHY untuk mengupayakan masuknya NTB dalam daftar daerah yang mendapatkan prioritas untuk pengolahan sampah menjadi energi di dalam Perpres 35 tahun 2018. Dimana Di dalamnya, mengatur mengenai harga beli listrik PLN dan subsidi dari Pemerintah terkait tipping fee sampah.
”Sesuai dengan kewenangan beliau, kami minta dukungan. Karena saya tahu beliau memberikan perhatian khusus kepada NTB,” Ungkap Miq Iqbal.
Sementara itu, Menko AHY menyambut positif pemikiran inovatif dari Gubernur NTB. AHY pun berjanji akan memberikan atensi khusus untuk wilayah NTB.
”Karena banyak persoalan di Indonesia yang butuh solusi yang out of the box, khususnya terkait dengan conektivitas dan arus logistik,” katanya.
Untuk Diketahui, Perpres 35 tahun 2018 terkait daerah yang mendapat dukungan pusat dalam pengolahan sampah hanya ada 12 Kota, yaitu Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Bekasi, Bandung, Semarang, Surakarta, Surabaya, Makassar, Denpasar, Palembang, dan Manado. (wii)
