Warga Lombok Timur yang tewas tertembak di Malaysia belum dipulangkan

ilustrasi mayat
ilustrasi mayat

kicknews.today – Jasad Abdul Gafur, asal Desa Waringin Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur yang meninggal di Malaysia karena 7 peluru bersarang di tubuhnya masih belum dipulangkan. Jasad Abdul Gafur kini dilaporkan masih berada di Malaysia dan belum diproses untuk pemulangan.

Sebelumnya, korban meninggal tertembak oleh warga suku di Kawasan Ulunia Negeri Serawak Malaysia Timur, Malaysia, tempat korban bekerja. Kasus kematian korban menyita perhatian pihak Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan pemerintah daerah (Pemda) Lombok Timur. 

Pihak BP2MI menginformasikan bahwa jenazah korban sudah dibawa pihak kepolisian untuk diotopsi terlebih dahulu.

Sambil menunggu proses bagaimana mekanisme dari pihak KBRI untuk kelanjutan proses pemulangan. Akan tetapi, saat proses pemulangan, majikan diduga tidak sanggup membiayai sepenuhnya untuk pemulangan jenazahnya. 

Ketua SBMI NTB, Usman katakan, majikan dari Abdul Gafur harus bertanggung jawab atas apa yang dialami oleh pekerjanya. 

“Majikannya harus bertanggungjawab  sepenuhnya dan memberikan santunan terhadap keluarga korban PMI,” katanya pada Jumat (2/8/2024).

Menurut keterangan yang ia dapatkan dari pihak di Malaysia, majikan korban tidak menyanggupi biaya pemulangan jika terlalu besar walaupun belum diketahui jumlah biaya pemulangan jenazah Gafur.

Meski almarhum berangkat melalui jalur nonprosedural, namun majikan dari pekerjanya wajib menjaga keamanan kawasan karena bagian dari tanggung jawab dari pemilik ladang.

Sedangkan Pemda Lombok Timur melalui Disnakertrans Lombok Timur sudah berkoordinasi dengan BP2MI NTB untuk pemulangan jenazah.

“Tetap kami upayakan proses pemulangan,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa meninggalnya Abdul Gafur terjadi pada Senin (29/7/2024). Kabar itu sontak mengejutkan pihak keluarga korban. 

Kepala Desa Waringin, Asikin membenarkan adanya warga Waringin yang meninggal karena terkena 7 peluru di tubuhnya saat sedang bekerja di Malaysia. Diketahui korban berangkat lewat jalur non prosudural.

“Korban ke Malaysia kurang lebih satu tahun. Masalah kepulangan sedang proses, keluarganya sangat berharap jasad korban bisa dipulangkan secepatnya,” kata Kades, Selasa (30/7/2024).

Motif penembakan yang dilakukan oleh oknum pelaku kata Kades, belum diketahui. Dari informasi yang ia dapat, peristiwa itu terjadi secara tiba-tiba. Saat korban bekerja muncul suara ledakan, korban yang syok tidak bisa menghindari sehingga 7 peluru masuk di bagian pipi sebelah kanan, leher dan di sekujur perut korban. 

Setelah kejadian itu, rekan korban langsung berlari dan menemukan korban sudah tidak bernyawa sekitar pukul 14.30 waktu setempat. (cit)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI