Fenomena tanah retak di Bima muncul lagi, diduga akibat aktivitas galian C

Fenomena tanah retak di Kabupaten Bima

kicknews.today – Fenomena tanah retak kembali muncul di kawasan Dusun Muku, Desa Sanolo Kecamatan Bolo Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Jika tahun 2023 lalu di atas gunung dan pemukiman warga, kali ini tanah retak muncul di area tambak garam wilayah setempat.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Isyra yang dikonfirmasi membenarkan fenomena alam itu. Keretakan area tambak garam tersebut pertama kali dilihat oleh warga beberapa hari lalu.

”Iya kejadiannya beberapa hari lalu dilihat oleh warga yang sedang produksi garam,” katanya beberapa hari lalu.

Isyra mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan fenomena keretakan area tambak garam tersebut. Apakah ada hubungan dengan fenomena tanah retak yang muncul di gunung dan pemukiman warga di 2023 lalu atau tidak.

”Keretakan di area tambak garam ini, belum bisa kami pastikan. Apakah ada hubungan dengan gerakan tanah sebelumnya di Muku atau tidak,” jelas dia.

Dari hasil peninjauan langsung oleh pihaknya di lokasi, tanah yang alami keretakan sepanjang 30 meter. Terkait hal ini, BPBD telah melakukan konsultasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

”BPBD Bima telah menurunkan tim dan telah berkonsultasi dengan PVMBG. InsyaAllah dlm waktu dekat PVMBG akan menurunkan tim utk memeriksa di lokasi” bebernya.

Isyra pastikan, keretakan area tambak garam belum berdampak bagi petani garam. Saat ini, mereka masih bisa melakukan aktivitas produksi garam seperti pada hari-hari biasanya.

”Belum berdampak, saat ini mereka masih bisa lakukan produksi garam,” terang dia.

Untuk diketahui, pada Mei 2023 lalu terjadi pergeseran tanah di kawasan pegunungan dan pemukiman Dusun Muku Desa Sanolo. Akibatnya, dua unit rumah warga rusak, yang mana satu diantaranya alami rusak parah atau tidak bisa ditempati.

Para korban bahkan harus mengungsi ke rumah keluarga terdekat. Dari hasil penelitian oleh PVMBG ketika itu, pergeseran tanah akibat dari pengaruh aktivitas Galian C di wilayah setempat.

Sehingga aktivitas tersebut sempat dihentikan oleh pemerintah. Namun seiring berjalannya waktu, Galian C kemudian dibuka kembali oleh pihak terkait. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI