kicknews.today – Kusmalahadi Syamsuri putra Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu resmi mendaftarkan dirinya sebagai Bakal Calon (Bacalon) Bupati untuk Pilkada Lombok Utara, Rabu (1/5/2024). Pria yang akrab disapa Kus itu ikut kontestasi Pilkada KLU sebagai upaya membangun daerah dengan melanjutkan estafet pembangunan yang sedang dilakukan oleh orang tuanya, Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu.
“Jadi memang yang menginisiasi saya mencalonkan diri sebagai Bupati Lombok Utara, karena kita sebagai putra asli daerah ingin melihat KLU ini lebih baik dan kuat lagi. Apa yang sudah dilakukan pemerintah hari ini tentu harus kita lanjutkan,” tegasnya usai mendaftarkan diri di kantor DPC PKB KLU.
Saat ini dirinya sudah mendaftarkan diri di dua partai, yakni Partai Demokrat dan Partai PKB. Besar harapannya agar kedua partai ini bisa memberikan rekomendasi pada dirinya. Berkas yang menjadi persyaratan pendaftaran pun sudah dilengkapi dan sudah diserahkan langsung.
“Mudahan-mudahan setelah ini bisa segera keluar rekomendasi itu dan kita juga tetap mengikuti mekanisme yang diberlakukan partai,” ujarnya.
Dia membeberkan, hal yang menginisiasi dirinya untuk mencalonkan diri sebagai bupati adalah keinginannya untuk membangun daerah lebih baik dan kuat kedepannya.
“Apa yang sudah dilakukan Bupati saat ini harus dilanjutkan,” katanya.
Seperti yang diketahui, di kepemimpinan H Djohan Sjamsu saat ini masih banyak pekerjaan besar yang sedang berjalan di KLU. Salah satunya seperti pembangunan jalan dari Kecamatan Tanjung- Bayan.
Diakuinya, meski menggunakan anggaran dari pusat, namun jika Pemda tidak melaporkan kondisi jalan tersebut, tentu pusat tidak akan mengetahuinya. Untuk itu, apapun hasilnya yang dikerjakan saat ini merupakan kerja keras Pemda yang melobi ke pemerintah pusat.
“Karena keinginan saya ingin membangun Lombok Utara inilah yang membuat kita ingin mencalonkan diri,” jelas Kus.
Lanjutnya, tidak hanya di dua partai ini, pihaknya juga akan mendaftarkan diri ke partai lainya.
Mengenai statusnya sebagai ASN, Kus mengaku saat ini sedang mengambil cuti. Sebab pilihan yang diambilnya saat ini, resikonya adalah harus mengundurkan diri sebagai ASN.
“Memang selama proses ini, berdasarkan aturan di KPU, kita harus mundur sebelum penetapan calon nanti, jadi posisi sekarang ini masih dan sedang cuti,” terangnya.
Keputusan itu diambil, karena keinginan untuk membangun daerah. Padahal jika dihitung, masa pensiunnya masih 11 tahun lagi. (gii)
