kicknews.today – Penyidik unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Bima mengirimkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) kasus persetubuhan gadis ABG oleh 12 remaja ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Bima. SPDP tersebut dikirim Senin (10/6/2024).
“SPDP sudah kami kirim kemarin (Senin,” kata Kasat Reskrim Polres Bima, Iptu Abdul Malik SH dikonfirmasi, Selasa (11/6/2024).
Kasat menjelaskan, setelah mengirim SPDP ke Kejari Bima, penyidik akan terus melakukan proses penyidikan hingga pemberkasan. Hingga saat ini 12 terduga pelaku anak belum ditetapkan sebagai “tersangka”.
“Karena para terduga pelaku anak di bawah umur, maka penyebutannya bukan tersangka tapi “Anak”. Demikian juga Anak yang menjadi korban tindak pidana, bukan disebut saksi korban tetapi “Anak Korban”,” kata dia.
Sejauh ini, Penyidik PPA sudah memeriksa sejumlah saksi. Baik dari teman korban maupun dari terduga pelaku. Berikut juga barang bukti video asusila yang sempat beredar.
“Untuk korban sekarang kondisinya baik-baik saja dan masih dalam pengawasan orang tuannya,” kata Kasat.
Abdul Malik mengatakan, terhadap tiga terduga pelaku lainnya masih dalam pengejaran. Para terduga diharapkan agar segera menyerahkan diri untuk mempercepat proses hukum.
“Mereka belum ditahan. Kami imbau, ketiga terduga pelaku untuk menyerahkan diri. Mau kabur kemana pun, suatu saat pasti akan tertangkap,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, kasus persetubuhan itu terjadi di Kecamatan Belo sekitar akhir Mei 2024 lalu. Korban mulanya diajak ketemuan oleh salah satu dari terduga pelaku di salah satu tempat.
Di tempat tersebut, korban diperkosa oleh terduga pelaku bersama enam orang rekannya. Selanjutnya, korban lalu di bawah ke tempat yang lain dan kembali diperkosa oleh 5 terduga pelaku lain.
Saat kejadian, satu diantara pelaku sengaja merekam aksi pemerkosaan berlangsung. Video tersebut lantas beredar hingga berujung diketahui oleh pihak keluarga korban dan dilaporkan ke Polsek Belo. (jr)
