kicknews.today – Musibah kebakaran terjadi di RT 14, RW 05 Kelurahan Paruga, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima. Rumah panggung 20 tiang milik H Ruslan ludes terbakar.
Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 01.30 Wita itu juga menyebabkan satu orang meninggal dunia atas nama Sri Wahyungsih, 39 tahun. Wanita yang diketahui lumpuh sejak kecil itu terperangkap dalam kobaran api yang menghanguskan rumahnya.
Menurut penuturan Wata, kakak dari korban, dia terbangun ketika mendengar ibunya berteriak dan melompat dari jendela rumah. Saat itu api sudah membesar, sehingga mereka berusaha menyelamatkan diri masing-masing.
“Saya lari sampai ke jalan pasar (Pasar Raya Kota Bima), saya ingat ijazah belum diselamatkan. Saat itulah saya baru ingat ada Sri di rumah yang belum keluar,” tuturnya.
Ketika Wata kembali ke rumah dengan maksud menyelamatkan saudarinya, namun terhalang api yang sudah membesar.
“Saya mau masuk lewat pintu dapur, terhalang api. Sementara kamar korban bersebelahan dengan dapur,” terangnya.
Wata hanya bisa pasrah dengan kondisi tersebut, apalagi dia sendiri kondisinya juga tidak sehat betul karena menderita stroke.
Mobil pemadam tiba di lokasi sekitar 40 menit kemudian. Sementara api sudah membakar sebagian besar rumah panggung tersebut. Hingga tidak satupun barang berharga yang bisa diselamatkan.
Dugaan sementara penyebab kebakaran tersebut akibat korsleting listrik. Karena menurut Wara, dia pulang dari rumah sakit menjenguk bapaknya H Ruslan yang rawat inap, kondisi rumah mati lampu.
‘’Itu sekitar pukul 23.00 Wita, karena rumah gelap karena mati lampu saya langsung tidur,’’ akunya.
Karena rumah panggung, api dengan cepat membesar, menghanguskan seluruh isinya. Untungnya, saat kejadian tidak ada angin sehingga tidak merembet ke rumah di sebelahnya.
Syarifudin, tetangga korban mengaku terbangun ketika mendengar ada keributan. Saat itu katanya, api sudah membesar.
‘’Saat itu saya membangunkan tetangga lain dan berusaha memadamkan api supaya tidak merembet ke rumah lain,’’ akunya.
Untungnya kata dia, saat kejadian listrik tidak mati, sehingga tetangga bisa menggunakan mesin air untuk menyemprotkan air sebelum mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi.
Pantauan di lokasi kejadian, warga berdatangan untuk melihat musibah kebakaran tersebut. Apalagi sudah beredar kabar adanya korban meninggal dunia. (jr)