Penyebab 7 sapi mati mendadak di Dompu tunggu hasil lab

Polisi olah TKP 7 sapi mati di Desa Malaju Kecamatan Kilo Kabupaten Dompu, Senin (12/2/2024).
Polisi olah TKP 7 sapi mati di Desa Malaju Kecamatan Kilo Kabupaten Dompu, Senin (12/2/2024).

kicknews.today – Tujuh ekor sapi milik Syafaruddin di Desa Malaju Kecamatan Kilo Kabupaten Dompu mati mendadak, Senin (12/2/2024). Penyebab mati sapi tersebut belum diketahui, namun dugaan karena keracunan.

“Sampai sekarang kami masih tunggu hasil laboratorium,” kata Kapolsek Kilo, Ipda Eka Farman SH, Sabtu (17/2/2024).

Sampel rumput maupun air liur sapi tersebut kata Eka, sedang diuji. Hasil pengecekan laboratorium dari sampel yang diteliti diperkirakan keluar beberapa hari lagi.

“Kata dokter hasil lab-nya akan keluar beberapa hari lagi,” kata Eka.

Tujuh ekor sapi mati mendadak itu diketahui, Senin pagi (12/2/2024). Terakhir, sapi tersebut dikasih pakan pada Minggu sore (11/2/2024).

Dugaan sementara akibat diracun. Sebab, semua sapi tersebut berada di kandang dan tidak pernah dilepas liar. 

Kejadian sapi mati diketahui pemiliknya Senin pagi sekitar pukul 06.00 Wita. Petugas yang mengetahui kejadian itu langsung turun ke lokasi untuk olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Selain mengambil sampel air liur sapi mati, petugas juga mengamankan sebuah botol obat pembasmi rumput di TKP.

“Isi botol sudah kering dan sepertinya sudah lama. Tapi, kami amankan dulu untuk kepentingan penyelidikan sembari menunggu hasil pemeriksaan dokter hewan,” jelasnya. 

Jumlah sapi yang mati sebanyak 7 ekor. Masing-masingnya 3 induk dan 4 ekor anak. Sementara yang masih hidup sekitar belasan ekor.

“Jumlah sapi keseluruhan sekitar 20 lebih ekor,” sebut Eka.

Puluhan sapi tersebut merupakan milik dua orang peternak, yakni Syafaruddin dan saudaranya. Sapi-sapi tersebut dilepas di area sawah yang sudah di pagar kawat keliling yang tidak jauh dari rumah pemiliknya. “Jarak rumah pemilik dan kandang sapi sekitar 100 meter. Sapi-sapi tersebut memang tidak pernah dilepas liar, mengingat sekarang sedang musim tanam,” kata Eka. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI