kicknews.today – Jenazah korban penembakan di Malaysia, Abdul Gafur tiba di rumah duka pada Jumat (9/2/8/2024). Namun, banyak publik berspekulasi bahwa pemulangan jenazah korban dikaitkan dengan politik karena di dekat rumah korban terpasang baliho-baliho bakal calon Pilkada Lombok Timur.
Orang tua, istri dan seluruh keluarga almarhum Gafur sangat kecewa dengan anggapan itu. Mereka mengecam keras adanya spekulasi di media yang menyebutkan bukannya disambut dengan karangan bunga, malah dengan baliho bakal calon Pilkada Lombok Timur.
“Saya berterimakasih kepada Pemerintah Daerah Lombok Timur dan pihak terkait yang sudah membantu proses pemulangan jenazah anak saya almarhum Gafur. Tapi ada soal lain yang buat kami kecewa saat pemulangan jenazah, karena dikaitkan dengan politik,” kata ayah korban, Sadrun pada Minggu (11/8/2024).
Sadrun mengaku sangat kecewa proses pemulangan jenazah putranya dikaitkan dengan politik. Bahkan mereka sampai tak habis pikir hingga ada yang beranggapan dan dikaitkan dengan bakal calon Pilkada.
“Kok tega sekali ada yang beranggapan bahwa bukan karangan bunga yang mengantarkan anak saya, tapi baliho calon. Padahal baliho tersebut kita tidak tahu menahu, karena kami hanya fokus mengantar jenazah untuk dimakamkan. Saat itu memang ada bapak-bapak pejabat yang datang dengan berpakaian rapi dan tidak ada berbicara politik atau sejenisnya karena saya sedang berduka,” tutupnya.
Diketahui, jenazah Abdul Gafur, asal Dusun Kecego Daya, Desa Waringin, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur dipulangkan setelah sebelumnya mengalami kendala biaya. Karena majikan tempat korban bekerja enggan membiayai secara penuh kepulangan jenasah korban. Sebelumnya, korban ditemukan tewas dengan 7 peluru bersarang di tubuhnya. (cit)
