Gen Z harap bus sekolah dan pelayanan kesehatan khusus anak di Kota Bima

Kegiatan Musrenbang Anak tingkat Kota Bima di aula SMKN 3 Kota Bima, Sabtu (16/3/2024).
Kegiatan Musrenbang Anak tingkat Kota Bima di aula SMKN 3 Kota Bima, Sabtu (16/3/2024).

kicknews.today – Sebagai pemerintah daerah yang telah berhasil menyandang status Kota Layak Anak (KLA) naik satu tingkat dari Madya ke Nindya, Kota Bima terbukti sebagai kota yang mampu mengimplementasikan sistem pembangunan yang menjamin pemenuhan hak anak. Perlindungan khusus anak dilakukan secara terstruktur, terencana, menyeluruh dan berkelanjutan.

Hal itu disampaikan Asisten 3 Setda Kota Bima, Drs. M. Saleh saat membuka Musrenbang Anak tingkat Kota Bima di aula SMKN 3 Kota Bima, Sabtu (16/3/2024). M Saleh mengatakan, musrenbang anak merupakan salah satu tahapan penting untuk mewadahi aspirasi anak-anak dalam proses perencanaan tahunan dan akan menjadi masukan penting untuk dibahas dalam musrenbang RKPD 2025.

“Hal ini sejalan dengan upaya Pemerintah Kota Bima untuk terus meningkatkan level KLA yang sekarang berada pada kategori Nindya menuju Utama,” jelas M. Saleh. 

Sementara itu, Kepala DP3A Kota Bima, Syahruddin, SH memaparkan hak-hak anak yang perlu mendapat perhatian dalam perencanaan pembangunan daerah.

“Peserta musrenbang anak tingkat Kota Bima dihadiri sebanyak 60 orang dari berbagai tingkatan, SMA/SMK, MA, SMP/MTs dan SLB,” ucapnya.

Sekretaris Bappeda Kota Bima, Arif Roesman Effendy, ST., MSc, MT lebih banyak memfokuskan dialog interaktif dengan anak-anak peserta musrenbang melalui metode pengungkapan pohon harapan untuk mengidentifikasi kebutuhan yang menurut anak penting untuk dilaksanakan dan difasilitasi oleh Pemerintah Kota Bima.

Arif Roesman menyebutkan, dari proses interaktif tersebut muncul beragam usulan dan harapan yang menarik dari anak-anak Gen Z tersebut. Seperti keberadaan bus sekolah, zona aman sekolah, taman layak anak, fasilitas publik yang ramah disabilitas, peralatan medis untuk kesehatan anak dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan khusus untuk anak, pembangunan karakter anak untuk pencegahan kenakalan dan bahaya narkoba, peningkatan rumah aman maupun rumah singgah untuk anak.

“Sehingga tidak ada lagi anak jalanan di perempatan lampu merah dan perlunya penerangan jalan kota karena dibeberapa sudut kota masih banyak jalan yang tidak disertai lampu jalan,” jelasnya saat menjadi pemateri pada musrenbang anak. (jr) 

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI