kicknews.today – Event Pacuan Kuda Open Turnamen Wali Kota Bima Cup 2024 di arena pacuan Sambinae digelar mulai Sabtu besok (22/6/2024). Kegiatan akan diawali dengan upacara pembukaan sekitar pukul 09.00 Wita.
“Beberapa hari terakhir kami memang sedang menunggu surat izin dari Polda NTB. Alhamdulillah, sekarang izinnya sudah keluar dan event pacuan sudah mulai digelar besok (Sabtu),” kata Ketua Haria KONI Kota Bima, Sudirman DJ, Jumat malam (21/6/2024).
Jelang event atraksi budaya masyarakat Bima ini kata dia, segala persiapan sudah dimatangkan. Mulai dari arena, area tenda, UMKM, termasuk rekomendasi dari Polres Bima Kota, pemerintah kecamatan hingga kelurahan.
“Jumlah kuda pacuan yang terdaftar mengikuti event lebih dari 540,” katanya.
Pada event Pacuan Kuda kali ini kata Sudirman DJ, panitia menyediakan total hadiah Rp500 juta. Jumlah itu lebih besar dibanding tahun lalu hanya sebesar Rp300 juta.
“Total hadiah itu sudah tersedia dari APBD Kota Bima,” jelasnya.
Pada event kali ini, pihaknya akan berusaha menyajikan pesta yang lebih meriah. Tentunya tetap berpedoman pada aturan yang berlaku seperti klasifikasi pelibatan joki dengan kelas kuda, petugas medis, dinas terkait, kepolisian, TNI dan sejumlah pihak terkait lain.
Sudirman menegaskan, event pacuan kuda ini digelar dengan aturan yang ketat. Setiap joki yang sudah terdaftar dan memiliki SIM Joki (kartu khusus joki) wajib membawa Alat Pelindung Diri (APD) lengkap masing-masing selama turnamen. Mulai dari pelindung kepala, wajah, body, kaki hingga sepatu pelindung khusus.
“APD yang disiapkan Pordasi itu hanya sebagai cadangan. Yang utama mereka harus membawa APD masing-masing. Tujuannya untuk menumbuhkan kesadaran orang tua terhadap keselamatan anak,” ujarnya.
Joki yang dilibatkan pada event ini lanjut politisi Gerindra ini, merupakan anak-anak yang sudah mahir menunggangi kuda dan sudah memiliki SIM Joki. Jika joki tidak membawa APD dan SIM, maka mereka tidak bisa dilibatkan.
Tidak hanya itu, joki juga dispesialkan selama event agar tidak dianggap eksploitasi anak. Pordasi sudah menyiapkan pemeriksaan kesehatan rutin setiap hari saat event, ruang belajar dan bermain yang didampingi langsung guru pembina.
“Dinas terkait kami libatkan selama event. Jika ada yang sakit, maka mereka tidak boleh mengikuti pacuan. Kami juga tidak bisa mengabaikan karena itu menyangkut keselamatan joki,” katanya. (jr)