kicknews.today – Pencucian kendaraan motor dan mobil gratis akan digelar untuk umum di lingkungan rumah Kepala Dusun (Kadus) Badui, Desa Jor, Kecamatan Jerowaru, Irfan. Program unik ini hanya dilakukan setiap tanggal 31 pada kalender tahunan. Karena Juni hanya sampai tanggal 30, program ini baru akan dimulai pada 31 Juli mendatang.
Inisiatif ini menuai perhatian masyarakat yang bertanya-tanya alasan di balik layanan cuci kendaraan gratis tersebut.
Kadus Irfan menjelaskan bahwa tanggal 31 dipilih karena tidak muncul di setiap bulan. Selain itu, ia mempertimbangkan agar inisiatif sosial ini tetap sejalan dengan keberlangsungan ekonomi warga yang dipekerjakan di lokasi pencucian.
“Kebetulan, ada warga yang bekerja di tempat pencucian ini. Kalau cuci gratis dilakukan setiap bulan, itu akan mengurangi penghasilan mereka. Maka, tanggal 31 menjadi solusi untuk menyeimbangkan antara kepedulian sosial dan peluang ekonomi bagi warga,” jelas Irfan, Senin (23/06/2025).
Di luar tanggal 31, sistem pencucian kendaraan tetap berjalan seperti biasa dengan dua pilihan: dicuci sendiri atau menggunakan jasa karyawan.
“Kalau cuci sendiri, masyarakat cukup memasukkan uang Rp 5.000 ke dalam kaleng yang sudah disediakan. Kalau dicucikan oleh karyawan, cukup bayar Rp 12.000 atau sesuai kesepakatan, boleh kurang, tidak boleh lebih. Semuanya tanpa pengawasan ini untuk mendidik kejujuran. Dana tersebut digunakan untuk membeli sabun, kit, kanebo, spons, serta membayar air dan listrik,” tambahnya.
Untuk mendukung kelancaran program cuci gratis setiap tanggal 31, Irfan mengaku harus mempersiapkan modal lebih. Ia telah menambah satu unit mesin cuci kendaraan dan menyiapkan logistik tambahan.
“Pagi hari di tanggal 31, semua harus sudah siap. Kopi, teh, gula, dan air hangat juga tersedia gratis. Jadi masyarakat bisa ngopi dan ngeteh sambil menunggu cuci kendaraannya,” katanya.
Selain cuci kendaraan, Irfan juga menyiapkan pasokan air bersih bagi warga Dusun Sekaroh yang membutuhkan.
“Saya dengar warga Sekaroh sedang kesulitan air bersih. Jadi siapa pun yang butuh air, bisa ambil di lokasi pencucian. Ini saya lakukan karena saya sendiri sempat merasakan bagaimana sulitnya hidup tanpa air bersih tiga hari PDAM macet, mandi dan air minum pun harus numpang. Kekeringan itu sangat memengaruhi mental,” pungkasnya. (cit-bii)
