Tak cuma tempat berteduh, Lalu Iqbal dan Fahri Hamzah sepakat rumah harus jadi jalan keluar dari kemiskinan

Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP) RI, Dr. Fahri Hamzah dan Gubernur NTB Drs H. Lalu Muhamad iqbal diruang rapat Bank NTB syariah
Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP) RI, Dr. Fahri Hamzah dan Gubernur NTB Drs H. Lalu Muhamad iqbal diruang rapat Bank NTB syariah

kicknews.today Rumah bukan lagi sekadar tempat berteduh. Ia harus menjadi pintu masuk bagi perubahan hidup. Pesan ini ditegaskan Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Muhamad Iqbal, saat mendampingi Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP) RI, Dr. Fahri Hamzah, dalam Rapat Koordinasi Perumahan dan Permukiman (Perkim) NTB di Ruang Rapat Bank NTB Syariah, Minggu (8/6/2025).

Dalam pertemuan itu, Lalu Iqbal sapaan akrab Gubernur NTB menegaskan bahwa membangun rumah di masa kini tidak bisa lagi dipahami sebatas memperbaiki fisik bangunan. “Kita ingin ada transformasi sosial. Rumah yang dibangun atau direnovasi itu harus berdampak ke kehidupan penghuninya secara menyeluruh,” tegasnya.

Ia mendorong pendekatan baru: membangun rumah sambil membangun harapan. Tidak cukup atap dan dinding, tapi juga harus ada ruang sosial, sanitasi layak, dan fasilitas MCK kolektif. “Kalau rumahnya bagus tapi lingkungannya tetap kumuh, anak-anak tidak punya ruang bermain, dan sanitasi buruk, itu bukan solusi,” ujarnya. Targetnya, dalam waktu satu tahun, masyarakat bisa mandiri dan bangkit.

Tak hanya itu, Gubernur juga menekankan pentingnya sertifikasi kepemilikan rumah dan pemetaan potensi ekonomi warga. “Kita akan masukkan sertifikasi, pemahaman kondisi sosial, dan identifikasi potensi ekonomi warga agar mereka tidak kembali miskin setelah dibantu,” jelasnya.

Senada dengan itu, Wamen PKP Fahri Hamzah menyebut bahwa rumah adalah titik awal dari perubahan ekonomi masyarakat. “Rumah itu bukan cuma tempat berteduh, dia adalah aset,” tegasnya. Menurutnya, intervensi perumahan harus legal, produktif, dan memberdayakan.

“Kalau kita bantu masyarakat punya rumah yang baik dan tersertifikasi, itu bisa jadi jaminan untuk mengakses perbankan, bahkan ada KUR tanpa agunan. Rumah bisa jadi tempat jualan kopi, bikin salon, atau usaha rumahan lain. Rumahnya jadi tempat produksi,” papar Fahri.

Rapat ini menandai langkah strategis NTB dalam menghapus kemiskinan ekstrem, bukan cuma dengan pendekatan karitatif, tapi melalui pembangunan yang berkelanjutan dan menyentuh langsung akar persoalan yakni tempat tinggal yang layak dan berdaya. (wii-red.)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI