Kondisi SMKN 1 Jerowaru memprihatinkan, atap bocor dan tembok retak

Kondisi lantai retak di SMKN 1 Jerowaru Lombok Timur.

kicknews.today- Kondisi Sekolah Menengah Kejuruan Negri (SMKN) 1 Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur memprihatinkan, kondisi gedung atau bangunan sekolah hingga kini tak kunjung mendapat perbaikan maupun bangunan baru. Pasalnya, hampir keseluruhan bangunan yang diwariskan oleh SMAN 1 Jerowaru tersebut masuk dalam kategori tidak layak pakai untuk proses belajar mengajar. 

 

Mengingat kondisi atap yang bocor, bahan bangunan atasnya yang sudah mulai lapuk. Begitupula plafon yang tak jarang tiba-tiba berjatuhan menyebabkan bolong dimana-mana.

 

Tidak hanya itu, kondisi tembok yang retak di jumpai hampir di keseluruhan gedung. Ditambah lagi lantai yang retak bergelombang bahkan berlubang dan, bahkan di setiap musim hujan sebagian gedung ruang kelas dan Guru tergenang air.

 

Kondisi tersebut dikhawatirkan sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan para siswa dan guru. Padahal seharusnya tahun 2023 SMKN 1 Jerowaru menerima bangunan DAK (Dana Alokasi Khusus) Fisik dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, untuk pembangunan ruang praktek Siswa. Meski kondisi tersebut sudah disampaikan pihak sekolah kepada pemerintah dan para pihak terkait untuk di tindak lanjuti, namun tidak ada respon.

 

”Sudah pernah kita sampaikan, tapi tidak ada respon, bahkan kami hanya di berikan toilet, anak-anak mengalami gangguan dalam belajar karena kebocoran yang menyebabkan genangan air, sehingga mereka merasa tidak nyaman,” Kepala Sekolah SMKN 1 Jerowaru, Azany Muzzammil pada Rabu (15/1/25).

 

Ia juga menegaskan bahwa, bangunanya sudah sangat lapuk, sehingga tidak bisa untuk di perbaiki, jadi harus membangun dari awal.

 

”Bangunan ini sudah sangat lama, mungkin kurang lebih sekitar 2004, ketika SMA ini berdiri. Kita membutuhkan bangunan baru, bagaimana mau di perbaiki tukang saja tidak berani naik karena takut roboh,” tambahnya.

 

Tuti salah satu Siswi, di SMKN 1 Jerowaru juga mengungkapkan keresahannya terkait belajar di kelas yang kalau hujan bocor bahkan banjir.

 

”Sangat terganggu, atap bocor kalau hujan buku-buku kami basah. Kami jadi harus berpindah-pindah tempat, sehingga belajar pun tidak fokus. Selain itu, jika hujannya deras, airnya bisa naik hingga menggenangi ruangan. Pakaian dan sepatu kami pun menjadi kotor,” jelasnya.

 

Diketahui, tahun 2020 SMA Negeri 1 Jerowaru resmi berubah menjadi SMK Negeri 1 Jerowaru. Letaknya jauh dari perkotaan, namun SMKN 1 Jerowaru mampu untuk terus berkembang, hal ini di buktikan dengan meningkatnya jumlah siswa dan di tambahkan nya kejuruan. (cit)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI