dr. Jack sebut terbakarnya motor Marc Marquez saat MotoGP Mandalika karena mesin error

Direktur RSUP NTB, H. Lalu Herman Mahaputra. (Anggi/kicknews.today)

kicknews.today – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dr. Lalu Herman Mahaputra, mengatakan insiden terbakarnya motor pembalap MotoGP, Marc Marquez pada Minggu, 29 September lalu merupakan murni karena adanya masalah di mesin motornya. Sebagai direktur RSUP sekaligus Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB, dirinya menyampaikan rutin memonitor kondisi motor serta pembalap, dan ditemukan permasalahan di Motor pembalap asal Spanyol tersebut.

”Motornya itu kan cuma satu. Saya monitor terus dan ya memang error, itu kesalahan dari motornya,” terangnya beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Marquez mengaku kecewa dengan Marshal MotoGP Mandalika yang tidak sigap menangani insiden terbakarnya motor Ducati miliknya. Dirinya menyayangkan pihak panitia MotoGP yang tidak menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang layak untuk membantu memadamkan api yang keluar dari mesin motornya.

Menanggapi hal tersebut, dr. Jack sapaannya, mengatakan setiap APAR sudah memiliki standar, begitupun dengan APAR yang disediakan di Sirkuit Mandalika. Marshal yang dikritik, lanjut Ketua IMI NTB ini, merupakan Marshal NTB yang sudah sesuai standar. Bahkan saking profesionalnya, Marshal ini diimport keluar negeri.

”Saya pikir APAR itu punya standar dan punya kapasitas masing-masing. Apinya juga tidak terlalu besar,” ujarnya.

”Terkait Marshall, itu mereka kita import kok saking bagusnya. Terbukti dari event yang kita lakukan dari tahun tahun sebelumnya, Marshall ini tidak ada masalah,” tambahnya.

Menurut dr Jack, salah satu faktor penyebab Marquez gagal finish di Sirkuit Mandalika adalah karena Marquez kurang beruntung di sirkuit Mandalika. Hal tersebut terbukti dari seringnya Marquez crash atau terjatuh setiap kali balapan di Mandalika.

Pada hari terakhir MotoGP Mandalika kemarin, banyak pembalap mengalami crash, hingga tersisa hanya 12 pembalap yang finish 27 putaran. Banyaknya pembalap yang jatuh di sirkuit ini karena kurangnya keberuntungan pembalap tersebut di sirkuit yang ada di Lombok Tengah ini.

”Memang crash cukup banyak kemarin, saya itung-itung itu ada 18. Terakhir yang jatuh pembalap yang mau finish, itu si Bastiani juga jatuh. Ya memang faktor luckynya saja,” tutupnya. (gii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI