kicknews.today – Aparatur Sipil Negara (ASN) dan siswa dilarang mengunjungi tempat-tempat hiburan, taman dan tempat rekreasi lainnya dengan berpakaian seragam sekolah saat jam belajar maupun kerja. Kebijakan itu tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) nomor 4 tahun 2007 tentang ketentraman dan ketertiban umum di Kabupaten Lombok Timur.
Pengelola Sunrise Land Lombok (SLL) Qori Bayyinaturrosyi mengatakan, semenjak Perda tersebut disosialisasikan mulai tahun lalu di destinasi wisata SLL yang terletak di Dusun Montong Meong, Desa Labuhan Haji, kini jarang terlihat siswa-siswi yang berkeliaran di jam sekolah.
“Tidak jarang, namun ada saja. Tapi, kita tidak berikan izin masuk jika tanpa keterangan yang jelas dari sekolah. Jika ada surat keterangan, misalnya pelajar yang tujuannya untuk penelitian untuk tugas sekolah atau kegiatan ekstrakulikuler yang memang diketahui oleh sekolah,” katanya pada Kamis (22/8/2024).
Untuk mengantisipasi pengunjung yang belum mengetahui peraturan tersebut, pihaknya telah memasang plank atau informasi tersebut di pintu masuk destinasi wisata SLL. Namun, menurut dia, sejauh ini pihaknya lebih mudah menghimbau para siswa yang ditemukan di area wisata SLL dibandingkan ASN.
“Nah kalau ASN memang memiliki kendala sendiri, kadang ada saja oknum yang ngeyel, namun dari pengelola jika ada yang ngeyel maka pengelola akan dokumentasikan dan laporkan ke instansi tempat kerjanya,” tegasnya.
Dari hal tersebut, besar harapannya agar tumbuh kesadaran pada diri masing-masing individu agar jangan sampai korupsi waktu dengan keluyuran saat jam kerja atau jam sekolah ke tempat-tempat wisata.
“Selebihnya, kami dari pihak Sunrise Land Lombok dengan kesadaran penuh berupaya untuk membantu instansi atau dunia sekolah dalam hal tidak memfasilitasi kunjungan ASN atau pelajar di jam kerja,” pungkasnya. (cit)
