kicknews.today – Dua truk tronton yang mengakut alat berat milik PT Sumbawa Timur Mining (STM) dua kali dihadang, Selasa malam (22/3). Pertama dilakukan oleh puluhan pemuda yang tergabung dalam Masyarakat Tolak Tambang (MTT) Dompu di cabang Terminal Ginte, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu.
Aksi tersebut berlangsung sekitar pukul 22.00 Wita. Sebagai bentuk kekecewaan terhadap pihak PT. STM yang dianggap pilih kasih merekrut tenaga kerja. Hanya memilih warga Kecamatan Hu,u dan mengabaikan warga dari kecamatan lain.

“Kami minta PT STM bersikap profesional merekrut tenaga kerja. Ini tidak adil namanya,” sesal Romo, koordinator aksi.
Ia juga mempertanyakan kontribusi perusahaan tambang emas itu untuk kesejahteraan masyarakat Dompu. Jangan sampai, keberadaan perusahaan tambang ini justeru memicu polemik di tengah masyarakat.
Aksi penghadangan itu tidak berlangsung lama setelah dilakukan pendekatan oleh Kapolsek Woja. Setelah jalan dibuka, arus lalu lintas kembali normal.
Tidak sampai di situ, dua truk tronton kembali dihadang di depan Gedung Pemuda Kelurahan Bada, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu. Aksi penghadangan itu dilakukan oleh seorang aktivis, Syamsudin sekitar pukul 00.00 Wita.
Tuntutannya sama. Mempertanyakan kontribusi PT STM bagi seluruh masyarakat Dompu. Bukan memprioritaskan warga di kecamatan tertentu.
“Di Dompu ini ada 8 kecamatan. Kenapa masyarakat Hu’u saja yang di anak emaskan,” sesal Some.
Namun aksi penghadangan hanya terjadi beberapa saat. Dua unit tronton itu melanjutkan perjalanan setelah dilakukan negosiasi oleh aparat. (jr)