Senggeger, Pelet orang Sasak Lombok untuk meluluhkan hati Perempuan

Ilustrasi Pelet Senggeger
Ilustrasi Pelet Senggeger

kicknews.today – Pada umumnya, pelet atau guna-guna merupakan kebudayaan tradisional yang ditemukan di hampir seluruh wilayah Indonesia. Apalagi jenis pelet untuk meluluhkan hati orang yang disukai, dikenal dengan istilah ‘cinta ditolak dukun bertindak‘, menggambarkan betapa tradisi magis ini sangat kuat dan masih dipercaya sampai sekarang. Pada masyarakat Sasak, Lombok, meyakini berbagai jenis ilmu pelet atau guna-guna berdasarkan mantranya masing-masing. Pelet untuk meluluhkan hati orang yang disukai dikenal dengan isitilah ‘senggeger‘.

Ilustrasi Mantra Ghaib

Keyakinan pada kekuatan gaib mantra senggeger

Masyarakat Sasak masih banyak yang meyakini hal-hal magis yang sulit dijelaskan secara ilmiah. Senggeger dipercaya mengandung kekuatan gaib dalam bacaan mantranya. Bacaannya ada yang disebut kekayaq (tembang orang sasak), yang bahasanya itu dipercaya mengandung kekuatan gaib. Namun, ada juga yang mengandung asma Allah atau doa-doa dalam Islam.

Menurut berbagai pendapat masyarakat, orang yang dianggap menyakiti akan memikul dosa besar, sehingga ketika dilepaskan mantra senggeger akan cepat bereaksi. Begitupun halnya dengan penurunan mantra senggeger yang secara turun-temurun dari orangtua atau guru (tabib), dipercaya akan membawa khasiat yang sangat besar.

Dalam jurnal prosiding nasional, ‘Senggeger  ”pelet”: budaya turun-temurun masyarakat Sasak Lombok serta pergeserannya‘ oleh Lalu Nasrullah (UNY), menjelaskan senggeger dikenal menjadi dua macam; senggeger aliran putih (baik) dan hitam (jahat).

Senggeger aliran putih ialah yang bacaannya terdapat asma Allah (versi islam), yaitu diawali dengan kalimat basmalah dan diakhiri dengan kalimat syahadat, dan diyakini tidak tergolong musyrik (menyekutukan Tuhan).

Sedangkan senggeger aliran hitam tidak mengandung kalimat-kalimat tauhid. Masyarakat meyakini jika mantra sudah tertanam dalam benak, sekalipun itu hanya sebuah suara dehem (khem) tetapi itu keluar dan terucap dari orang yang dianggap keramat, maka suara itu akan akan menjadi senjata yang ampuh. Namun, beberapa masyarakat sekarang percaya bahwa itu hanya mitos, bisa benar terjadi maupun tidak.

Adapun proses pemberian senggeger dilakukan secara sakral agar lebih ampuh. Prosesi dengan ritual-ritual khusus ditemani dengan kemenyan, sesaji yang di dalamnya berisikan beras, benang, lekoq-buaq (sirih dan pinang), keping tepong (uang logam yang dilubangi), dan ayam berciri khusus. Biasanya pemberian senggeger terhadap anak atau murid yaitu pada saat si anak atau murid hendak menikah, dan sedang ditolak cintanya. Bertujuan supaya tidak terjadi penyalah gunuaan, karena bisa berakibat fatal bagi kedua pihak.

Ilmu senggeger yang didapat dari prosesi penurunan harus dijaga kerahasiaanya. Semakin terjaga maka semakin ampuh. Seseorang harus bisa hafal mantra dalam tiga ulangan. Kalau tidak maka proses dianggap gagal dan harus mencoba lagi lain waktu. Setelah berhasil menghafal, ditemani sesaji dan kemenyan, kemudian harus mandi dengan air kembang ke tempat sepi yang tidak diketahui oleh orang lain pada tengah malam. Namun ritual ini bisa berbeda di masing-masing daerah di Lombok.

Pelet Orang Sasak
Ilustrasi Pelet

Jenis-jenis senggeger

Senggeger aliran putih dikenal dengan sengasih-asih atau pujian, diawali dengan Basmalah dan diakhiri dengan kalimat syahadat. Senggeger Nabi Daud, Nabi Yusuf, Nabi Sulaiman, senggeger Pengemus Panji Ayu Fatimah. Senggeger Nabi Daud diyakini ampuh dan praktis di dalam pengguanaanya. Cukup hanya dibaca dalam hati ketika hendak masuk ke rumah orang yang disukai (wanita) kemudian niatkan. Dari berbagai sumber dijelaskan bahwa, si pria jangan sampai bicara sebelum si wanita bicara, jangan kedipkan mata sebelum si wanita berkedip. Karena jika tidak maka diyakini penggunanya akan kalah, bahkan penggunanya sendiri yang semakin cinta terhadap si wanita.

Sedangkan senggeger aliran hitam di mana mantra senggeger tidak mengandung kalimat tauhid. Inilah kepercayaan orang Sasak Lombok mengenai senggeger aliran hitam. Meski juga ada yang diawali dengan basmalah, namun senggeger aliran banyak digunakan menyimpang dari syariat, caranya mirip dengan santet atau mencelakai orang lain. Banyak orang menyalahgunakan senggeger sehingga menimbulkan konflik, misalnya konflik selingkuh dalam rumah tangga.

Beberapa catatan lapangan yang dihimpun dari kajian mantra masyarakat Sasak (Lalu Fakihuddin, Gita Sarwadi, Universitas Hamzanwadi, 2019), khususnya untuk senggeger menarik perhatian lawan jenis. Sementara, ada juga media yang digunakan di antaranya, asap rokok, makanan, minuman, dan lain lain.

Senggeger Sencolet

“Tujuh ling tikar, tujuh ling maglap

Ingat dik Jibril Allah tunggal

Maring gumi Allah eka

Mandi munterangku angadok ujud Malaekat Jibril ujud pegat mara. Berkat,

Lailahaillallah Muhammadurasulullah..“

(Tujuh kata tikar, tujuh kata bantal

Ingat kamu Jibril Allah tunggal

Penguasa alam Allah satu

Sakti mantra saya memakai penampakan Malaikat Jibril Penampakan putus Pekerjaan).

Senggeger Jalan

“Sung gumi, sung langit, sung bintang

Mandi munterangku cobak cahaya Anak Adam okon rokok.”

(Penguasa bumi, penguasa langit, penguasa bintang. Sakti mantra saya

menggunakan cahaya anak Adam lewat rokok).

Senggeger Makanan

“Bismillah

Puntik susu, puntuk tanak

Segenter paku-paki susungku kuning dadang

Dadangku kuning

Mapanku ngadokang senggeger jalan puntik

Ingat puntik bauwang musuh dik aran…(orang yang dituju)

Berkat. Lailahaillallah Muhammadurasululloh. (Mamiq Udik)“

Dengan nama Allah

Pisang susu, pisang tanah segenter

Paku-paki susungku kuning dadang

Dada saya kuning

‘Saya menggunakan senggeger lewat pisang

Ingat pisang luluhkan musuh kamu yang bernama….

(orang yang dituju).

Seiring perkembangan jaman, dimana ilmu pengetahuan semakin maju, masyarakat menganggap mantra senggeger hanya mitos. Meski demikian, masih banyak juga yang meyakini, termasuk dari keturunan atau yang menganut ilmunya, dan masih menerapkannya hingga sekarang. (red)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI