kicknews.today – Pj. Wali Kota Bima, H. Mohammad Rum menekankan pentingnya mempertahankan semangat fitrah pasca ibadah Ramadhan 2024. H Rum mengajak seluruh umat Islam untuk terus mengamalkan nilai-nilai kebaikan dan kebijaksanaan yang diperoleh selama Bulan Suci Ramadhan, serta menjadikan momentum tersebut sebagai awal yang baru untuk meningkatkan kualitas hidup bermasyarakat.
Hal itu disampaikan H Rum pada pelaksanaan Sholat Idul Fitri 1 Syawal 1445 H di Masjid Agung Al Muwahiddin Kota Bima, Rabu (10/4/2024). “Ibadah Idul Fitri merupakan bentuk ketaatan kepada Allah SWT, di mana umat muslim merayakan akhir dari bulan Ramadhan yang penuh dengan ibadah, pengendalian diri, dan introspeksi spiritual,” katanya.
Kesucian ibadah ini lanjut H Rum, terletak pada kesetiaan umat Muslim dalam menjalankan segala perintah Allah selama bulan Ramadhan dan kemudian merayakannya dengan penuh kegembiraan dan syukur di hari Idul Fitri.
Selain itu, Idul Fitri juga merupakan waktu untuk membersihkan hati dari dendam dan kebencian melalui pemaafan dan maaf-memaafkan. Kesucian ibadah ini tercermin dalam kemampuan umat Muslim untuk memaafkan kesalahan dan memperbaiki hubungan dengan sesama manusia, sehingga tercipta kedamaian dan harmoni diantara masyarakat.
H Rum menambahkan bahwa Idul Fitri menggambarkan momen kesucian spiritual di mana umat Muslim mencapai kesempurnaan dalam ibadah selama bulan Ramadhan. Hal ini merupakan waktu untuk bersyukur atas nikmat dan rahmat Allah serta menguatkan tekad untuk tetap menjaga kesucian hati dan perbuatan di masa yang akan datang.
“Idul Fitri memiliki makna yang sangat penting bagi kesinambungan roda pemerintah dan kehidupan sosial masyarakat Kota Bima. Momentum ini tidak hanya sebagai akhir dari ibadah puasa Ramadhan, tetapi juga sebagai awal dari fase baru dalam memperkuat persatuan, solidaritas, dan semangat kebersamaan dalam masyarakat,” katanya.
Lebih detail H Rum menjelaskan bahwa bagi roda Pemerintahan Kota Bima, Idul Fitri menjadi momen untuk meningkatkan komunikasi dan interaksi dengan masyarakat. Pemerintah Kota Bima dapat menggunakan momentum ini untuk memperkuat hubungan antara pemerintah dan rakyat, serta mempererat ikatan kebersamaan dalam upaya membangun Kota Bima yang lebih baik.
Sementara itu, bagi kehidupan sosial masyarakat, Idul Fitri menjadi waktu untuk memperbaiki hubungan antarindividu, keluarga, dan tetangga. Masyarakat Kota Bima dapat saling memaafkan dan memperkuat tali silaturahmi, sehingga menciptakan lingkungan sosial yang harmonis dan mendukung.
Dengan demikian, Idul Fitri 1445 H bukan hanya menjadi momen keagamaan, tetapi juga menjadi landasan bagi kelanjutan pembangunan dan kemajuan sosial di Kota Bima melalui penguatan hubungan antara pemerintah dan masyarakat serta antar warga masyarakat itu sendiri.
Dalam suasana yang penuh khidmat, jamaah yang hadir menerima dengan antusias pesan-pesan bijaksana dari Pj. Wali Kota sembari berharap akan terus merasakan kedamaian dan keberkahan di Kota Bima. (jr)