Penuh, TPAR di Lombok Barat tidak terima sampah lagi

kicknews.today – Tempat Pembuangan Akhir Regional (TPAR) Kebon Kongok, Desa Suka Makmur, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, tidak mampu lagi menampung sampah.

Penutupan TPAR Kebon Kagok dibenarkan Kepala Seksi Operasional UPTD Kebun Kongok, Ida Bagus Gede S, Rabu (3/11).

“TPAR akan tutup (tidak menerima sampah, red) mulai Januari sampai dengan TPSTR SRF/RDF atau IandfiII baru siap digunakan,” katanya.

Ida Bagus Gede menjelaskan, TPSTR merupakan tempat pengelolaan sampah terpadu. Selain itu, juga disiapkan SRF yakni Solid Recovered Fuel yang merupakan bahan bakar, yang diproduksi dari sampah jon-B3 sesuai dengan standar Eropa EN.

Kemudian, juga RDF yakni Refuse Derived Fuel. Yakni sampah yang mudah terbakar dan terpisahkan dari bagian yang sulit terbakar melalui proses pencacahan, pengayakan dan klasifikasi udara.

Menurut Ida Bagus, ditutupnya TPAR dikarenakan telah melebihi kapasitas. Pihaknya pun sudah melakukan koordinasi bersama Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Ia menyebut, rapat pun telah digelar tanggal 29 Oktober dan 1 November 2021. Pemprov NTB sendiri berjanji, akan membuatkan landfill baru.

Proses pembangunan kontruksi landfill sendiri tambahnya, membutuhkan waktu selama enam bulan dan diperkirakan selesai Februari 2022 mendatang.

“Apabila konstruksi TPSTR SRF/RDF yang akan dibangun Kementerian PUPR selesai Juni 2022, diharapkan mulai Juli 2022 TPAR bisa menerima 120 ton sampah per hari,” tambahnya.

Gusda sapaan karibnya mengharapkan, IandfiII baru bisa operasi mulai Agustus 2022.

“Sesuai rapat terdahulu, diputuskan untuk mengisi jalan akses pada landfill dan diharapkan bisa bertahan hingga akhir Desember 2021,” jelasnya.

Sementara untuk mengurangi kapasitas sampah, Pemprov NTB menawarkan beberapa solusi. Diantaranya sampah organik dijadikan pupuk dan volume sampah dapat dikurang dengan kegiatan daur ulang. (Nur)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI