kicknews.today – Penjabat Bupati Lombok Timur H. M Juaini Taofik menjadi narasumber dalam Rapat Koordinasi Stunting Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2024. Pada kegiatan yang berlangsung Rabu (29/5/2024) di Mataram tersebut, Juaini memaparkan berbagai upaya yang dilakukan Pemda Lombok Timur menekan angka stunting.
Menurut Juaini, kasus stunting di Lombok Timur saat ini adalah 15,9%, turun 8% dari tahun sebelumnya. Hal itu diakui bukan semata kerja Pemda, tetapi berkat kerja sama semua pihak, mengingat Pemda menggandeng banyak pihak dalam upaya ini mulai dari perguruan tinggi, lembaga non pemerintah (NGO), termasuk organisasi wanita dan komitmen Pemda tahun 2024 ini dengan mengalokasikan Rp 1 miliar melalui program Dengan Ketahanan Pangan, PKK dan Kesehatan Cegah Stunting dari Seribu Hari Kehidupan Dini (Dekapan PKK Canting Srikandi) yang merupakan sebuah inovasi baru.
“Pemda Lombok Timur alokasikan Rp 1 miliar untuk tangani stunting ,” kata Juaini.
Inovasi tersebut merupakan wujud konvergensi penurunan stunting dengan memastikan ketahanan pangan dari rumah tangga. 650 rumah tangga menjadi sasaran, di mana 150 diantaranya adalah yang merupakan ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis (KEK) dan sisanya adalah keluarga yang memiliki bayi di bawah dua tahun (Baduta) stunting.
Menjadi penegasan Juaini adalah upaya mengoptimalkan berbagai program berjalan melalui monitoring dan evaluasi. Menurutnya, kerap program berjalan tanpa monitoring dan evaluasi sehingga tingkat keberhasilannya tidak dapat diukur dengan baik ataupun dievaluasi untuk keberlanjutannya.
Diharapkan dengan berbagai ikhtiar yang dilakukan tersebut penurunan angka stunting Lombok Timur setidaknya dapat mencapai 8-10%. (cit)