Pemda KLU luncurkan program saber DO, tuntaskan anak tidak sekolah

Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar saat memukul gong sebagai pertanda launching Saber DO. (Foto kicknews.today/Ist)

kicknews.today – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Utara (KLU) resmi meluncurkan Gerakan Sapu Bersih Drop Out (Saber DO) sebagai salah satu program unggulan dalam 99 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati periode 2025 – 2030.

 

Launching program ini digelar di SKB Amor-Amor, Kecamatan Kayangan, dan ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Lombok Utara, Najmul Akhyar.

 

Turut hadir dalam acara tersebut Ketua DPRD KLU, Kepala Dikbudpora, Kepala BPNP dan BGP Provinsi NTB, Forkopimda, Ketua GOW, para Kepala OPD, camat, kepala desa, kepala sekolah, serta tamu undangan lainnya.

 

Dalam sambutannya, Bupati Najmul menegaskan bahwa program Saber DO merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap masa depan generasi muda Lombok Utara.

 

“Persoalan pendidikan merupakan agenda penting, seiring bertambahnya penduduk dan tantangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang perlu kita hadapi secara serius,” ujar Najmul, Senin (14/04/2025).

 

Ia menambahkan, peningkatan IPM sangat berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat, sehingga pendidikan menjadi pondasi utama dalam memutus rantai kemiskinan.

 

“Program Saber DO bukan sekadar seremonial, tapi langkah berkelanjutan untuk menjangkau dan mengembalikan hak pendidikan anak-anak kita,” tegasnya.

 

Sementara, Kepala Dikbudpora KLU, Adenan, dalam laporannya memaparkan kondisi terkini Anak Tidak Sekolah (ATS) di Lombok Utara. Berdasarkan data yang dihimpun terdapat 136 anak yang mengalami Drop Out (DO) jenjang SD, 221 anak DO jenjang SMP.

 

Kemudian sebanyak 315 anak lulusan SD tidak melanjutkan, sebanyak 613 anak lulusan SMP tidak melanjutkan dan sebanyak 924 anak belum pernah sekolah. Total keseluruhan terdapat 2.209 anak di Lombok Utara yang belum mendapatkan akses pendidikan yang layak.

 

Sebagai langkah awal, Pemda KLU melalui Dikbudpora tengah melakukan validasi data menyeluruh, serta mengintensifkan koordinasi dengan sekolah, pemerintah desa, dan dusun untuk menghimpun informasi akurat mengenai ATS di tiap wilayah.

 

“Setiap angka adalah harapan yang tertunda, potensi yang belum tergali, dan masa depan yang perlu kita selamatkan,” ujar Adenan.

 

Program Saber DO akan dilaksanakan secara kolaboratif, melibatkan berbagai elemen masyarakat mulai dari tokoh agama, tokoh adat, pemerintah kecamatan hingga dusun. Pendekatan gotong royong dan swadaya masyarakat menjadi pilar penting dalam menyukseskan gerakan ini.

 

“Saber Drop Out hadir sebagai solusi komprehensif untuk mengidentifikasi, menjangkau, dan mendampingi anak-anak yang terhalang untuk bersekolah,” katanya.

 

Dengan peluncuran Saber DO, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara menunjukkan keseriusan dalam membangun sumber daya manusia yang unggul demi masa depan daerah yang lebih maju dan berdaya saing. (gii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI