kicknews.today – Pasien atas nama Perdi Gunawan (13 tahun) mengalami sesak nafas setelah diduga dipukul teman sebayanya dan langsung dibawa ke Puskesmas Lepak, Kecamatan Sakra Timur, Lombok Timur. Namun, alih-alih dirawat, perawat piket diduga menyuruh pasien beserta keluarganya untuk kembali terlebih dahulu dengan alasan ruangan rawat inap full. Peristiwa itu terjadi pada Jum’at (31/10/2025) sekitar pukul 18.15 Wita.
Kedua orang tua pasien, Surman dan Sartini menceritakan kejadian tak mengenak kan tersebut ke keluarganya, Usman. Selang 15 menit, Usman datang ke PKM Lepak meminta penjelasan pasti yang dialami oleh anak iparnya, karena tindakan tersebut bisa fatal yang menyangkut nyawa.

”Jam 19:00 WITA saya datang ke PKM dan ngamuk, anak parah sakit sesak tapi disuruh pulang dengan alasan yang rawat inap full, saya telpon PLT Kepala Puskesmas sekaligus membawa anak itu kembali ke PKM agar segera ditangani,” kata Usman pada Sabtu (1/11/2025).
Tak hanya menghubungi Kapus, Usman juga menegur perawat yang piket karena kondisi pasien sesak namun dilontarkan banyak pertanyaan.
”Telat 10 menit saja nyawa anak tersebut tidak tertolong, ini anak sesak tapi perawat malah banyak bertanya, katanya itu SOP. Tapi ini kondisi anak sesaknya makin parah,” tegasnya.
Sementara saat dihubungi, PLT Kapus Lepak, Lalu Arjuna mengatakan pasien atas nama Perdi Gunawan sudah dirawat di PKM Lepak.
”Tetap dirawat di Puskesmas, tadi malam semua tempat tidur full, ada beberapa pasien yang indikasi rawat inap juga terpaksa menggunakan tikar di lantai. Bahkan perawat jaga menghubungi beberapa RS di klinik tetapi kondisi nya sama semua tempat tidur pasien full,” jawabnya.
Bahkan kata dia, dalam SOP, rujukan terlebih dahulu harus disampaikan ke RS tujuan, apakah RS tujuan siap menerima termasuk kesiapan kapasitas tempat tidur. (cit)


