kicknews.today – Orang tua siswi korban pelecehan seksual masih belum percaya perbuatan bejat oknum guru olahraga inisial SN, 57 tahun di Kecamatan Kediri, Lombok Barat. Dia berharap pelaku dihukum berat.
“Saya tak habis pikir dengan perilaku orang ini, padahal dia orang yang terpandang di desanya, tapi kenapa harus melakukan kejahatan yang merusak mental anak didiknya,” sesal MH, salah orang tua korban, Jumat (3/3).
MH mengaku perilaku pelaku seperti orang yang tidak memiliki moral. Anak-anak yang baru duduk di bangku SD menjadi korban kejahatan nafsu bejatnya.
“Saya harap pelaku mendapatkan ganjaran yang setimpal atas perbuatannya,” katanya.
MH mengaku sangat emosi setelah mendengar pengakuan korban. Dia bersama orang korban yang lain langsung mencari pelaku untuk menanyakan perihal perbuatannya.
“Sebenarnya malam Kamis (2/3), kami cari pelaku ini, tapi ada orang tua korban lain terpancing emosi hingga terjadi pemukulan, kemudian saya lerai. Alhamdulillah, tak ada pemukulan serius dengan benda tajam,” jelasnya.
Saat itu, pelaku sudah disuruh untuk menyerahkan diri ke polisi, namun menyangkal dan tak menuruti keinginan para orang tua korban.
“Kurang itikad baik apa lagi kita ini, 3 hari sebelum kejadian pemukulan itu sudah kita suruh untuk menyerahkan diri, mungkin dari dinas juga sudah mengetahuinya,” katanya.
Camat Kediri, Lalu Iswarta mengaku sudah mengetahui kasus tersebut. Kejadian yang mencoreng Kecamatan Kediri Lombok Barat itu menurutnya adalah kesalahan fatal. Ia sudah berkoordinasi dengan Pemdes agar mengingatkan warga untuk tidak terprovokasi.
“Pelaku sempat diamuk massa, tapi sudah kita amankan malam kejadian itu. Kami juga amankan warga supaya tidak terjadi hal-hal yang merugikan keluarga pelaku,” jelasnya
Untuk diketahui, saat ini pelaku sudah ditetapkan tersangka pelecehan seksual terhadap 5 siswinya. Di hadapan polisi, pelaku mengaku menyesal dan khilaf. (jr)
