Nasib 2.500 honorer masih “gantung”, anggaran jadi alasan

Sekda KLU, Anding Duwi Cahyadi. (Foto. kicknews.today/Anggi)

kicknews.today – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Lombok Utara (KLU) menunjukkan komitmen serius dalam memperjuangkan kesejahteraan tenaga honorer, termasuk guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis.

 

Hal ini ditegaskan Sekretaris Daerah (Sekda) KLU, Anding Duwi Cahyadi. Anding mengungkapkan bahwa jumlah tenaga honorer di lingkungan Pemda KLU mencapai sekitar 3.500 orang. Pemerintah telah membuka 1.000 formasi ASN pada 2024, terdiri dari 940 PPPK dan 60 CPNS.

 

“Sebanyak 923 formasi sudah terisi, 56 CPNS dan 867 PPPK yang telah menerima SK. Sisanya akan diselesaikan melalui seleksi PPPK tahap dua,” ujar Anding, Selasa (10/06/2025).

 

Namun, perjuangan belum selesai. Masih ada sekitar 2.500 honorer yang belum terangkat. Sementara keterbatasan anggaran menjadi hambatan utama. Pemerintah pusat hanya menyediakan anggaran Rp18 miliar, jauh dari kebutuhan riil sebesar Rp45 miliar per tahun. Artinya, ada defisit Rp27 miliar yang harus ditutupi.

 

Untuk mengatasi kekurangan anggaran, Pemda KLU menargetkan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata. Namun, kondisi global yang tidak menentu ikut berdampak pada jumlah wisatawan.

 

“Konflik internasional dan ketegangan geopolitik menurunkan angka kunjungan wisatawan ke Lombok Utara dibanding tahun lalu. Tapi kami tetap optimis, mudah-mudahan mulai bulan depan kunjungan mulai naik,” jelas Anding.

 

Anding menegaskan bahwa perjuangan mengangkat seluruh tenaga honorer menjadi ASN adalah prioritas jangka panjang yang membutuhkan kerja sama semua pihak.

 

“Tenaga honorer sudah berkontribusi besar. Sekarang saatnya mereka mendapat kepastian dan kesejahteraan,” pungkasnya. (gii-bii)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI