Kendala visa, keberangkatan puluhan jamaah calon haji Lombok ditunda

Pemberangkatan jamaah calon haji pada Sabtu 3 Mei 2025 (kicknews.today/wii)

kicknews.today- Sebanyak 52 jamaah calon haji asal Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam kloter kedua terpaksa ditunda keberangkatannya ke Tanah Suci Makkah, karena belum mengantongi visa dari pemerintah Arab Saudi.

Kepala Bidang Haji Kanwil Kemenag NTB Lalu Muhammad Amin mengatakan, keterlambatan proses penerbitan visa ini karena dilakukan oleh delapan perusahaan atau syarikah swasta yang ditunjuk oleh pemerintah Arab Saudi. Kebijakan ini juga dibarengi dengan pembatasan kuota pengajuan visa oleh masing-masing syarikah. Sehingga data JCH yang masuk ke sistem milik syarikah tersebut harus dipastikan valid sejak awal. Sebab, kesalahan input data tidak dapat diperbaiki. Dan hal ini yang memperlambat proses pengeluaran visa.

Selain itu adanya ketidaksesuaian data penempatan akomodasi JCH dalam sistem, termasuk perbedaan tempat tinggal antar kloter juga menjadi penyebab. Amin mengaku timnya terus berjuang bekerja 24 jam dan berkoordinasi dengan pihak terkait agar segera selesai.

”Kami berjuang bekerja 24 jam dan berkoordinasi dengan pihak terkait agar diupayakan bagaimana penyelesaian visa ini supaya tidak membingungkan kita semua,” jelasnya Jumat (2/5/2025).

Adapun jemaah yang visanya belum keluar di kloter kedua untuk embarkasi Lombok Tengah ini dipastikan keberangkatan JCH tidak akan tertunda hingga tahun depan. Akan tetapi jamaah akan diberangkatkan di kloter berikutnya, yaitu kloter 6 pada hari Rabu tanggal 7 Mei 2025 dan mereka sudah menerima, memaklumi kondisi ini.

Sementara itu, perihal keselamatan dan pengawasan jamaah yang berangkat tanpa pendamping dari tim medis atau tenaga kesehatan, Amin menegaskan pihaknya akan terus melakukan pemantauan. Selain itu, ada juga bantuan dari CJH yang berprofesi sebagai dokter atau tenaga kesehatan yang turut memantau kondisi para jamaah. Misal seperti yang terjadi di kloter satu dan dua, nakes absen menemani jamaah perkara visa namun pihak Kemenag terus melakukan pemantauan dan koordinasi sesaat jamaah tiba di Arab Saudi.

”Jadi tetap kami pantau setiap pergerakan dari jemaah kita untuk memitigasi ketika ada persoalan terkait dengan jamaah. Kami berkoordinasi dengan tim yang ada di pesawat termasuk awak pesawat, ketua rombongan, kemudian ketua regu, termasuk juga ada JCH kita yang berprofesi sebagai dokter,” pungkasnya. (wii) 

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI