Gaji tak dibayar, puluhan guru honorer di Bima segel ruangan kepala sekolah

Tangkapan layar sejumlah guru dan staf SMPN 2 Monta Kabupaten Bima menyegel ruangan kepala sekolah karena gaji tak kunjung dibayar.
Tangkapan layar sejumlah guru dan staf SMPN 2 Monta Kabupaten Bima menyegel ruangan kepala sekolah karena gaji tak kunjung dibayar.

kicknews.today – Sejumlah guru honorer dan staf SMPN 2 Monta Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) segel kantor Kepala Sekolah (Kepsek), Senin (1/12024). Mereka kesal karena gaji tiga bulan terkahir belum dibayar.

Aksi penyegelan ruangan kepala sekolah itu viral di media sosial (Medsos). Salah satu guru di sekolah setempat, Herman yang dikonfirmasi mengaku penyegelan itu dilakukan bersama puluhan guru dan staf.

“Total guru dan staf yang segel ruangan kepala sekolah sekitar 80 orang,” katanya dikonfirmasi, Rabu (3/1/2024).

Herman mengatakan, pihaknya menyegel kantor akibat ulah Kepsek. Karena tidak membayar gaji pada triwulan ke tiga tahun 2023 yang bersumber dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

“Gaji kami selama tiga bulan gak dibayar, makanya kami segel ruangan kepala sekolah. Empat hari lalu kami sempat tanyakan soal gaji juga, tapi tak digubris oleh kepala sekolah dan bendahara,” terang guru olahraga ini.

Padahal beberapa bulan sebelumnya, terkait tunggakan gaji itu sempat diprotes ke kepala sekolah dan bendahara. Saat itu, mereka menjajikan akan membayar gaji puluhan guru dan staf pada penghujung tahun 2023.

“Kesepakatan waktu itu dibayar akhir tahun 2023, namun nyatanya gaji kami tidak dibayar,” sesalnya.

Herman menegaskan, pihaknya tak akan membuka segel kantor sebelum tunggakan gaji tiga bulan dibayar oleh kepala sekolah. Karena hal ini menyangkut haknya sebagai guru di sekolah setempat.

“Penyegelan ruangan kepala sekolah sama sekali tidak mengganggu aktivitas belajar peserta didik,” tandasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Kabupaten Bima Zunaidin mengaku telah mengetahui kasus penyegelan kantor Kepsek SMPN 2 Monta. Informasi awal yang ia terima, motif karena masalah internal antara hubungan kepala sekolah dan para guru serta soal tunggakan gaji yang belum dibayar. “Terkait kasus ini, sudah saya kerahkan pejabat untuk turun klarifikasi ke sana. Bagaimana hasilnya, nanti saya kabarkan kembali,” kata Zunaidin, Rabu (3/1/2023). (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI