kicknews.today – Satuan Polisi Perairan (Sat Polair) Polres Lombok Utara bersama Direktorat Polair Polda NTB dan Basarnas Pos Teluk Nara terus melakukan pencarian terhadap seorang wisatawan lokal yang tenggelam di perairan Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (KLU).
Baca Juga: Kejari usut kemungkinan penyimpangan Dana DIPA dan BOS di MAN 3 Loteng

Korban diketahui bernama Athala Chiang (17), seorang remaja laki-laki asal Pulau Sumbawa, yang tenggelam saat berenang menggunakan papan surfing di Pantai Lendang Luar.
Kejadian tragis ini terjadi ketika korban tiba-tiba terjatuh dan terpisah dari papan surfingnya. Rekan korban yang melihat insiden tersebut segera melaporkan kejadian kepada warga sekitar.
Kasat Polair Polres Lombok Utara AKP Sugi Jaya menyampaikan bahwa pihaknya langsung bergerak cepat setelah menerima laporan masyarakat mengenai insiden ini.
”Awalnya kami mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa ada wisatawan lokal yang tenggelam di Pantai Lendang Luar, Desa Malaka. Kami langsung berkoordinasi dengan stakeholder terkait dan segera meluncur ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian korban,” ujarnya, Kamis (13/03/2025).
Hingga saat ini, tim gabungan yang terdiri dari Sat Polair Polres Lombok Utara, Direktorat Polair Polda NTB, Basarnas, serta dibantu oleh warga setempat masih terus berupaya mencari keberadaan korban di sekitar lokasi kejadian.
”Kami bersama tim dan warga setempat terus melakukan pencarian di perairan sekitar lokasi korban tenggelam. Upaya maksimal sedang kami lakukan dengan harapan korban segera ditemukan,” ujarnya.
Proses pencarian dilakukan dengan menyisir perairan menggunakan perahu patroli serta melibatkan penyelam dari Basarnas. Cuaca dan kondisi gelombang laut yang cukup bervariasi menjadi salah satu tantangan dalam operasi ini.
Baca Juga: Jual sabu saat Ramadhan, pria asal Praya ditangkap
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat, terutama wisatawan, untuk selalu berhati-hati dan mematuhi prosedur keselamatan saat beraktivitas di perairan, guna menghindari kejadian serupa di kemudian hari. (gii)