kicknews.today – Kekeringan di Kabupaten Bima meluas. Dari sebelumnya hanya 7 desa, kini tersebar di 25 desa.
Puluhan desa tersebut tersebar di 15 kecamatan dari total 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Bima. Kekeringan terparah terjadi di Kecamatan Palibelo, yang mana terdapat 8 desa yang terdampak.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima, Nurul Huda mengatakan ada sebanyak 11.015 jiwa yang terdampak kekeringan. Kondisi krisis air bersih ini dikhawatirkan akan terus meluas.
Terlebih, Desa Monta Baru Kecamatan Lambu kini mulai ikut terdampak.
Padahal wilayah setempat dari tahun ke tahun sebelumnya sama sekali tak pernah terjadi krisis air bersih.
”Desa Monta Baru pertama kali kekurangan air, karena air tanah di sana yang selama ini menjadi sumber airnya sudah berkurang,” bebernya.
Nurul Huda mengatakan, dalam sehari pihaknya harus mendroping air ke wilayah yang terdampak enam hingga tujuh mobil tangki. Dibantu oleh lembaga non pemerintah, seperti Baznas, Lazismu, Rumah Zakat, AS Sunnah dan PT Bank NTB.
”Setiap hari kami droping air bersih 6 hingga 7 mobil tangki. Tergantung dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bima, Isyra mengaku tak heran terjadi kekeringan di Kabupaten Bima. Sebab, banyak hutan yang telah gundul dibabat para petani untuk perluasan area pertanian.
Kondisi tersebut dinilai sebagai salah satu penyebab sehingga memicu adanya kekeringan yang melanda Kabupaten Bima. Berikut karena faktor lain, seperti dampak kemarau panjang berdasarkan prediksi Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bima. (jr)