Stunting masih ‘menghantui’ Lombok Timur

Pemukulan gong oleh Pj. Bupati Lombok Timur sebagai tanda peluncuran program dekapan PKK Canting.
Pemukulan gong oleh Pj. Bupati Lombok Timur sebagai tanda peluncuran program dekapan PKK Canting.

kicknews.today – Untuk mempersiapkan Indonesia emas tahun 2045 bukanlah hal mudah. Pasalnya, stunting masih menjadi masalah utama bagi bayi dan anak di bawah usia dua tahun, khususnya di Lombok Timur. Menurut Pj Bupati Lombok Timur H.M Juaini Taofik, kondisi tersebut harus dituntaskan.

Sehingga ia memastikan Program dengan Ketahanan Pangan PKK dan Kesehatan Cegah Stunting di seribu hari kehidupan dini (Dekapan PKK Canting Srikandi) berjalan lancar seraya berharap dapat menurunkan angka stunting.

“Jalan keluar masalah gizi dimulai dari rumah tangga, karena itu program Dekapan PKK Canting Srikandi menurut saya sudah tepat. Percuma jika kita bicara stunting dimana-mana tetapi di rumah tangga tidak ada penanganannya,” katanya pada peluncuran program dekapan PKK Canting Srikandi, Rabu (29/5/2024).

Ia juga mengingatkan agar bersama-sama memonitoring program tersebut,  jika terbukti efektif menurunkan angka stunting maka dapat menjadi role model bagi program lainnya.

 “Mari bersama-sama dan monitoring Dekapan PKK Canting Srikandi, kalo baik dijadikan pembelajaran serta ditambahkan kapasitasnya.” tambahnya.

Sebelumnya, Pj. Ketua TP. PKK Lombok Timur Hj. Nurhidayati Taofik menggambarkan bahwa program Dekapan PKK Canting Srikandi menyasar 650 keluarga yaitu keluarga dengan ibu hamil KEK dan keluarga yang memiliki anak stunting. Ia berharap program tersebut dapat mencegah kasus-kasus stunting yang baru.

Ia juga menjelaskan bahwa pada program tersebut akan diadakan kelas edukasi,  pemanfaatan lahan di rumah tangga untuk mendukung pangan keluarga, serta kegiatan formula 100 yang dikhususkan untuk baduta (Bawah dua tahun) yang mengalami masalah gizi. (cit)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI