kicknews.today – Event Alunan Budaya Desa Pringgasela, Lombok Timur resmi masuk dalam kalender nasional 2024. Meski prosesnya terbilang panjang, namun event Alunan Budaya berhasil masuk mulai tahun 2024.
Kepala Dinas Pariwisata Lombok Timur, Widayat menyampaikan, pengajuan event Alunan Budaya Desa Pringgasela dimulai sejak beberapa tahun yang lalu, dan telah melewati kurasi tingkat kabupaten, provinsi, dan terakhir tingkat nasional yang diikuti seluruh daerah di Indonesia, dengan jumlah 3.450 event.
“Alhamdulillah, Alunan Budaya Desa Pringgasela, Lombok Timur berhasil masuk di 34 event yang lulus dan resmi menjadi event nasional. Sehingga otomatis setiap tahun akan dibiayai oleh pemerintah pusat. Pada Sabtu (27/1/2024) saya bersama PJ Bupati akan ke Jakarta untuk menerima SK dari Kementerian Pariwisata,” kata Widayat, Rabu (24/1/2024).
Kendati demikian, ada banyak proses yang telah dilalui sehingga bisa lulus di kurasi tingkat nasional. Salah satunya harus mengikuti proses kurasi tingkat provinsi bersaing dengan seluruh kabupaten se NTB. Atas dasar tersebut kata Widayat, pihaknya mendorong Alunan Budaya Pringgasela masuk Kalender Nasional.
“Akhirnya kita bisa kalahkan event Bau Nyale Lombok Tengah, dan tahun depan kegiatan Bau Nyale, tidak menjadi event nasional lagi,” ujarnya.
Dua menjelaskan, Event Alunan Budaya Desa Pringgasela resmi sudah milik Nasional dan nantinya akan diselenggarakan secara profesional. Tentunya kata dia, hal itu akan berdampak secara nasional ataupun lokal, terutama dalam hal perputaran uang yang berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat di sektor pariwisata.
“Kelulusan kurasi Alunan Budaya Desa Pringgasela karena didongkrak oleh semua sektor diantaranya UMKM, perputaran uang dan ciri khas budaya yang ada disana,” katanya.
Widayat berharap, setelah event Alunan Budaya Desa Pringgasela akan menyusul event-event lain di Lombok Timur, dengan cara meng-copy paste tata cara yang sudah ada, sehingga dapat memacu desa-desa lain untuk lebih aktif melaksanakan event-event budaya agar bisa didorong jadi event nasional. “Dan menurut penilaian saya yang paling berpotensi bisa diajukan kembali yakni Batur Rumbuk dengan event Ragi Beleq,” pungkasnya. (cit)