kicknews.today – Uang palsu pecahan Rp 50.000 dan Rp100.000 marak beredar di wilayah Kabupaten dan Kota Bima. Temuan itu terungkap dari pengakuan sejumlah customer PT MSJ Bima.
“Sebulan terakhir, sudah 500 ribu uang palsu yang saya dapat,” kata, Ardiansyah, Customer PT MSJ asal Kecamatan Asakota Kota Bima, Kamis (23/11/2023).

Ardiansyah mengaku, pertama kali mendapatkan uang palsu pecahan Rp 50.000 pada pertengahan Oktober 2023. Uang palsu itu diketahui saat dirinya hendak mengirim uang ke tempat pengiriman uang di Kecamatan Rasanae Barat.
“Ada dua lembar uang pecahan Rp50.000 ribu tidak terbaca oleh mesin hitung. Karyawan bilang uang itu palsu, kemudian disobek dan dimasukkan ke tempat sampah,” kata Ardiansyah.
Sebelum dirobek kata dia, karyawan tersebut menunjukkan cara membedakan uang palsu dan asli. Seperti dari benang pengaman berpola seperti anyaman di bagian tengah uang khusus pecahan 100 ribu dan 50 ribu. Pada uang asli, benang anyaman akan terpisah bila ditarik. Sedangkan uang palsu akan robek karena benangnya menyatu dengan kertas.
“Bukan cuma sekali, setiap saya setor pasti ada dua, tiga lembar yang palsu,” katanya.
Uang itu didapat dari hasil tagihan pada sejumlah penjual ayam potong di Pasar Bima. Ia juga tidak sadar bahwa uang yang diterima adalah palsu.
“Kebetulan uangnya cukup banyak. Ketika diterima langsung dimasukkan ke tas, jadi gak sempat cek juga. Kebetulan saya juga kurang paham cara membedakannya. Pedagang yang kasi uang itu juga saya tidak tanda. Mau pilah pun percuma, karena uangnya sudah tercampur,” akunya.
Hal serupa juga dialami Mon, warga Desa Sanolo Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. Pria yang juga customer PT MSJ Bima ini mengaku sudah tiga kali mendapati uang palsu pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu.
“Dua Minggu ini sudah Rp300 ribu uang palsu saya dapat,” katanya.
Terakhir uang pecahan didapat kata dia, pecahan 100 ribu. Kebetulan istrinya mau buka rekening di bank dan membawa uang Rp1 juta lembaran Rp100 ribu untuk saldo awal sebagai syarat. Saat dihitung, ternyata 1 lembar tidak terbaca mesin hitung.
“Petugasnya bilang itu uang palsu sembari menjelaskan ciri-ciri uang palsu tersebut. Uang itu kalau diraba terasa kasar. Uang itu langsung dia foto,” katanya. (jr)