1.088 warga Kabupaten Bima memilih jadi TKI

ilustrasi TKI
ilustrasi TKI

kicknews.today – Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat 1.088 warga jadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau dulu dikena dengan sebutan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sepanjang 2023. Alasan mereka memilih jadi TKI karena minimnya lapangan kerja di daerah.

“Rata-rata mereka yang pilih jadi TKI warga ekonomi ke bawah. Kalau ada pekerjaan dengan gaji tinggi di daerah, pasti mereka tidak ingin jadi TKI,” kata Kabid Penta Disnakertrans Kabupaten Bima Ikhsan Nullatif, Senin (8/1/2024).

Menurut Ikhsan, pengiriman TKI pada tahun 2023 lalu diakui meningkat signifikan dibanding tahun 2021 dan 2022 sekitar  335. Jumlah itu menurun juga pengaruh pandemi Covid-19.

Masuk tahun 2023, jumlah TKI meningkat dengan tujuan pada sejumlah negara. Seperti Malaysia, Hongkong, Taiwan, Arab Saudi hingga Singapura.

“Sebagian besar mereka bekerja di sektor informal seperti sebagai pengasuh lanjut usia (Lansia) dan pembantu rumah tangga. Berikut bergerak di sektor formal seperti perusahaan pabrik, tenaga kesehatan (Nakes) dan lainnya,” katanya.

Ikhsan mengatakan, gaji para TKI yang bekerja di sektor formal jauh lebih tinggi dibandingkan yang berlaku di Indonesia. Dalam sebulan hingga Rp13 juta diluar tunjangan dan tambahan yang diperoleh dari lembur.

“Sama juga dengan sektor informal. Sebulan hingga Rp10 juta, itu belum termasuk tunjangan dan lembur,” bebernya.

Ikhsan memastikan, seribu lebih TKI yang dikirim tersebut merupakan mereka yang penuhi semua kualifikasi. Salah satunya memperoleh sertifikat dari pelatihan kerja yang dilaksanakan lembaga terkait. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI