Tergiur gaji tinggi, ratusan warga Bima pilih jadi TKI

ilustrasi TKI
ilustrasi TKI

kicknews.today – Minat warga Kabupaten Bima menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) luar negeri terus bertambah tiap tahun. Dari data Disnaker mulai Januari hingga Maret 2024, tercatat 233 orang jadi TKI.

“Ini data 3 bulan terakhir,” kata Kabid Pengiriman dan Penempatan (Penta) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten, Ikhsan Nullatif Kamis (28/3/2024).

Melihat trend warga jadi calon TKI saat ini, Ikhsan menilai dalam beberapa bulan ke depan akan terjadi peningkatan pendaftaran. Meskipun tak melampaui lonjakan pendaftaran sebelum Covid-19 di tahun 2019 lalu.

“Pasti akan terus meningkatkan. Cuman gak sebanyak sebelum Covid-19 dan ketentuan baru soal persyaratan sertifikat kompetensi,” ujarnya.

Sebelum ada persyaratan tersebut, minat warga Bima cukup tinggi yang ingin menjadi TKI. Dalam setahun saat itu, pendaftaran bahkan mencapai 3 hingga 4 ribu orang.

Menurut Ikhsan, alasan ratusan warga Bima jadi TKI karena kurangnya ketersediaan lapangan kerja di daerah. Kalaupun ada, gaji yang mereka terima tidak sebanyak seperti yang diperoleh dari luar negeri.

“Gak ada lapangan kerja, makanya mereka memilih jadi TKI,” jelasnya.

Karena gaji mereka di luar negeri sangat menjanjikan. Untuk yang bekerja di sektor informal saja, mereka dapat memperoleh gaji hingga Rp13 juta perbulan di luar tunjangan.

“Sedangkan sektor formal lebih banyak lagi. Gaji mereka bisa tembus hingga Rp16 juta perbulan, itu diluar tunjangan,” bebernya.

Ratusan calon TKI ini rencananya akan dikirim pada sejumlah negara di Timur Tengah. Seperti Taiwan, Malaysia, Hongkong, Singapura, Arab Saudi dan lain sebagainya.

“Kebanyakan di Negara Taiwan, baru disusul Hongkong. Karena di dua negara itu honor mereka lebih banyak dibandingkan negara lain,” pungkasnya. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI