kicknews.today – Seorang pria bernama Andi, asal Lombok ditemukan meninggal dunia di taman Puskesmas Woha, Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Jumat (30/8/2024) sekitar pukul 22.00 Wita. Korban ditemukan meninggal dunia usai dipulangkan oleh pihak puskesmas setempat.
Peristiwa itu viral di media sosial. Tidak sedikit netizen yang menyesalkan tindakan petugas Puskesmas setempat.
Belum diketahui penyebab dan kronologi pasti kematian pria yang diketahui sebagai pengamen itu. Namun dari informasi yang diperoleh, korban dibawah oleh sejumlah rekannya untuk berobat ke puskesmas setempat pada Rabu malam (28/8/2024) kemarin.
Semalaman dirawat, korban sama sekali tidak didampingi oleh kerabat dan keluarganya. Kemudian keesokan hari dipulangkan seorang diri oleh pihak Puskesmas karena alasan kondisi kesehatannya sudah membaik.
Karena tak memiliki keluarga, korban saat itu memilih istirahat di taman Puskesmas. Hingga kemudian ditemukan oleh warga yang hendak berobat telah meninggal dunia dalam kondisi berbaring beralaskan tikar.
Sementara di sebelahnya, terdapat sebuah gitar mini yang digunakannya mengamen untuk mengais nafkah. Informasi yang beredar, korban diduga tidak dirawat dengan baik karena tidak memiliki biaya pengobatan.
Kepala Puskesmas Woha, dr Dewi Puspa Ningsih membantah segala tuduhan seperti yang beredar di media sosial. Melalui keterangan tertulisnya, ia menjelaskan bahwa korban diantar ke puskesmas oleh warga pada Rabu malam dalam kondisi sadar.
Korban datang dengan keluhan, mual dan muntah akibat tidak makan minum sejak beberapa hari terakhir. Dari riwayatnya, korban diketahui sudah cukup lama konsumsi lem fox.
“Saat diperiksa, korban selalu ingin menghirup lem fox,” jelasnya, Senin (2/9/2024).
Setelah didiagnosa, korban lalu ditangani oleh tim medis hingga dinyatakan membaik. Kemudian pada Kamis pagi dini hari korban diperbolehkan pulang, dan diberikan sejumlah uang saku oleh Nakes setempat.
“Siang harinya, pasien tersebut sudah lepas infus dan sadar, dibelikan makanan dan diberikan uang saku untuk membeli makan,” jelasnya.
Selanjutnya, pada sore hari, korban berteriak di dalam puskesmas sambil minta dibelikan nasi oleh petugas. Karena dianggap mengganggu kenyamanan pasien lain, pada saat itu korban diantar ke teras IGD.
“Kemudian Jumat siang, pasien itu dimandikan oleh petugas dan diberikan sarung dan baju, dan tertidur memeluk gitar yang biasa digunakan untuk mengamen di taman puskesmas,” terangnya.
Selanjutnya, sekitar pukul 22.30 Wita ketika petugas membawa makanan dan minuman, saat dibangunkan korban tidak ada reaksi dan tanda-tanda adanya pernapasan. Selanjutnya, korban dievakuasi ke dalam IGD dan dinyatakan meninggal dunia.
“Petugas menghubungi RSUD Bima untuk konfirmasi kamar jenazah. Jasad korban lalu dibawa ke RSUD dengan pengawalan pihak kepolisian,” pungkasnya. (jr)