kicknews.today – Warga Lingkungan Polo Kelurahan Kandai Dua Kecamatan Woja Kabupaten Dompu memblokade jalan, Jumat malam (20/10). Aksi itu buntut dari kasus penganiayaan warga saat kampanye Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Wawonduru Kecamatan Woja.
Aksi blokade jalan tidak berlangsung lama, meski sempat menghambat arus lalu lintas. Blokade baru dibuka setelah dilakukan pendekatan oleh pihak kepolisian, TNI dan pemerintah kecamatan.
“Warga yang blokade mendesak kepolisian agar mengusut kasus penganiayaan tersebut,” kata Camat Woja, Edyson SH via HP, Jumat malam (20/10).
Kasus penganiayaan itu terjadi tiga hari lalu saat kampanye calon kepala desa (Cakades) Wawonduru nomor urut 2. Sementara korban salah satu tim pendukung Cakades nomor urut 1. Entah apa penyebabnya, sehingga korban terlibat cekcok hingga berujung penganiayaan oleh massa pendukung nomor urut 2.
“Korban ini asli Lingkungan Polo Kelurahan Kandai Dua. Kebetulan dia menikah dan tinggal di Desa Wawonduru. Kasus penganiayaan itu akhirnya mendapat reaksi dari pihak keluarganya di Kandai Dua,” katanya.
Kasus penganiayaan itu kata Edyson sebenarnya sudah dilakukan mediasi pasca kejadian di Masjid Desa Wawonduru sekaligus salat magrib berjamaah. Pada mediasi itu, perwakilan tim pendukung dan dua Cakades diundang.
“Kedua kubu sudah sepakat damai. Pihak Cakades nomor 2 juga tidak keberatan jika kasus itu diselesaikan secara hukum, untuk menghindari ketegangan lanjutan dan demi kelancaran Pilkades,” kata Camat.
Edyson mengaku kaget dengan munculnya aksi blokade pasca kejadian itu. Setelah dilakukan pendekatan, pihak keluarga korban akhirnya paham dan membuka kembali blokade jalan. Bahkan korban yang saat ini masih dirawat di RSUD Dompu sudah mencabut kembali laporan penganiayaan itu.
“Mungkin ini karena miskomunikasi. Kami juga mendukung upaya korban mencabut laporan demi kelancaran Pilkades,” pungkasnya. (jr)
