Perawatan Ortodonti: Tahapan-tahapan penting sebelum pemasangan kawat gigi

Oleh:  drg. Luh De Puspita Dewi, Sp.Ort – Dokter Gigi Spesialis Ortodonti RSUD PROVINSI NTB

Perawatan ortodonti atau kawat gigi adalah cara untuk merapikan gigi dan meningkatkan senyum Anda. Tentunya perawatan ini memerlukan proses yang panjang, tergantung dari keparahan kasus, dan untuk memulainya ada beberapa tahapan yang harus dilalui.

Bila Anda saat ini sedang mempertimbangkan untuk melakukan perawatan kawat gigi, sangat penting untuk mengetahui tahapan apa saja yang harus dilalui sebelum kawat gigi terpasang di gigi.
Tahapan-tahapan ini sangat penting baik untuk pasien dan dokter gigi spesialis ortodonti untuk memutuskan apakah pasien bisa dirawat, apakah perawatan ortodonti memerlukan tindakan pencabutan atau tanpa pencabutan gigi, ketepatan perawatan kawat gigi serta hasil perawatan yang baik.

Berikut tahapan yang harus dilalui sebelum melakukan perawatan kawat gigi.

1. Konsultasi Ortodonti
Saat pertama kali datang ke dokter gigi spesialis ortodonti, hal yang harus dilakukan adalah konsultasi terlebih dahulu. Pasien dapat memberitahu keluhan utama, alasan ingin merapikan gigi, keluhan gigi dan mulut lainnya, biaya yang harus dilakukan dan lain-lain. Tahapan sangat penting untuk menentukan kemantapan diri untuk melakukan proses panjang perawatan kawat gigi.

2. Pemeriksaan Intraoral dan Ekstraoral


Setelah berkonsultasi dan pasien sudah mengerti penjelasan dokter, maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan sekitar mulut dan wajah (ekstraoral) dan pemeriksaan gigi dan rongga mulut (intraoral).
Selain itu pasien akan diperiksa kondisi fungsional rahang saat membuka dan menutup mulut, untuk melihat apakah ada keterbatasan dalam pergerakan sendi, dan pergerakan rahang.
Pada tahapan ini juga bisa diikuti dengan fotografi gigi dan rongga mulut, wajah, foto wajah tampak samping, dan foto tersenyum.
Pola penelanan, pengucapan, dan pengunyahan juga akan dicatat dalam tahapan ini.

3. Pencetakan Gigi

Tahapan selanjutnya adalah mencetak gigi. Gigi akan dicetak dengan bahan khusus. Hasil pencetakan gigi adalah berupa model study yang nantinya akan digunakan dalam rangkaian analisis dalam menentukan rencana perawatan.

4. Foto Rontgen

Foto rontgen merupakan pemeriksaan penunjang, namun hampir semua kasus ortodonti memerlukan foto rontgen dalam membantu menegakkan diagnosa dan rencana perawatan ortodonti. Foto rontgen yang harus dilakukan oleh pasien adalah foto rontgen panoramik dan sefalometri.

Dalam foto panoramik akan dilihat apakah ada penyakit periodontal, kista tulang rahang, tumor rahang dan kanker mulut, impaksi gigi bungsu dan radang sendi rahang atau dikenal sebagai gangguan sendi temporomandibular atau TMJ.

Dalam foto rontgen sefalometri, dokter gigi spesialis ortodonti akan melihat arah pertumbuhan tulang muka serta pertumbuhan tulang rahang gigi ,tipe wajah apakah cembung, cekung, dan lurus.

Setelah tahapan tahapan tersebut dilakukan, maka pada pertemuan selanjutnya, dokter gigi spesialis ortodonti akan memberikan penjelasan mengenai semua hasil dari tahapan  pemeriksaan yang telah dilakukan, diagnosa, dan rencana perawatan yang akan dilakukan.

Jika pada semua hasil pemeriksaan menunjukkan indikasi perawatan ortodonti, maka akan dilanjutkan ke tahap preorthodontic treatment yaitu perawatan gigi yang dilakukan sebelum pemasangan kawat gigi. Yang meliputi, pembersihan karang gigi, penambalan gigi yang berlubang, pencabutan akar gigi, dan pencabutan gigi untuk perawatan ortodonti.

Jika terdapat temuan atau kelainan lain pada rongga mulut pasien, seperti kerusakan jaringan, adanya penyakit lain yang menyertai , tumor, kista dan lain lain yang akan menjadi kontraindikasi perawatan ortodonti, maka perawatan ortodonti akan ditunda, dan pasien akan dirujuk terlebih dahulu ke dokter atau dokter gigi spesialis lain, agar temuan atau kelainan pada rongga mulut ditangani terlebih dahulu.

Setelah pasien selesai melakukan pemasangan gigi kawat gigi, pasien tinggal mengikuti jadwal kontrol perawatan dan pastikan datang pada jadwal kontrol yang telah ditentukan, biasanya 2 – 3 minggu sekali. Dengan tahapan yang dilalui, rencana perawatan yang tepat, kedisiplinan pasien, serta kondisi rongga mulut yang sehat dan bersih tentu akan membuat perawatan menjadi lancar dan tepat waktu.

Semoga bermanfaat!

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI