kicknews.today – Ritual Ngalu Ujan merupakan sebuah acara pesta rakyat tahunan di Desa Pengadangan Kecamatan Pringgasela Lombok Timur untuk meminta hujan kepada sang pencipta. Ritual minta hujan itu digelar akibat kemarau panjang hingga terkena dampak el nino.
Ritual Ngalu Ujan tersebut dilaksanakan di sebuah mata air atau sungai di Dusun Selak Aik Desa Pengadangan, Jumat (27/10). Kegiatan itu mengangkat tema “Ngalu Ujan Tulaq Tipaq Sik Sekeq”.

Ngalu Ujan dalam bahasa Indonesia diartikan membujuk datangnya hujan, sedangkan Tulaq Tipaq Sik Sekeq artinya adalah kembali kepada yang satu yakni sang pencipta Allah SWT.
Kepala Desa Pengadangan, Iskandar mengatakan bahwa dampak musim kemarau tahun ini membuat hasil panen masyarakat Pengadangan berkurang. Sehingga melalui kegiatan Ngalu Ujan dengan zikir jiwa dan doa bersama ini diharapkan agar segera diturunkan hujan oleh Allah SWT.
“Ini merupakan bentuk upaya kita semua dari masyarakat desa meminta kepada sang kuasa agar diturunkan hujan, terlihat ratusan masyarakat antusias mengikuti ritual adat tersebut dengan membawa ayam hidup, tikar, dan makanan ala piknik lainnya di lokasi mata air,” ujar Iskandar.
Adapun prosesi ritual Adat Ngalu Ujan itu diawali dengan proses Nenutung (membakar) yang secara pribadi dilakukan oleh tokoh agama ataupun tokoh masyarakat. Kemudian potong ayam di aliran sungai, lalu mandi bersama semua lapisan masyarakat.
“Tujuan proses ritual yang kita jalankan ini kita sudah merasakan dari keadaan yang panas menjadi sejuk, dan masyarakat yang terpecah belah menjadi satu dalam euforia ini,” tambahnya.
Selain itu, dikatakan juga bahwa adat tradisi Ngalu Ujan ini tidak hanya diikuti oleh masyarakat Desa Pengadangan saja melainkan desa sekitar juga turut mengikutinya. “Warga Desa-desa sekitar dimana aliran sungai ini juga turut serta memeriahkan kegiatan seperti Timbanuh, Pengadangan Baret, Pringgasela Timur,” pungkasnya. (cit)