Mengenal Tahfadzul, qori cilik asal Bima ditawari jadi calon imam Masjid Nabawi

Muhammad Tahfadzul Ihsyan didampingi kedua orang tua dan guru ganjinya.
Muhammad Tahfadzul Ihsyan didampingi kedua orang tua dan guru ganjinya.

kicknews.today – Masih ingat dengan beredarnya video viral seorang bocah ngaji di atas pohon beberapa waktu lalu?.  Bocah tersebut adalah Muhammad Tahfadzul Ihsyan, qori cilik asal Desa Oi Maci Kecamatan Sape Kabupaten Bima, NTB.

Tahfadzul, bocah langka asal Bima. Diusianya yang baru menginjak 12 tahun, tapi prestasinya sudah mendunia. Belum lama ini, Tahfadzul diundang pada acara wisuda di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi.

Kini, Tahfadzul mulai dibanjiri tawaran beasiswa di sejumlah lembaga di tanah air hingga beberapa negara di Timur Tengah. Yang tak kalah menarik ialah, bocah ini ditawari jadi calon imam Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.

Kedua orang tua Tahfadzul sampai terharu mendengar tawaran itu. Mereka tidak menyangka putranya sampai ditawari menjadi calon imam masjid di Tanah Suci.

“Berkunjung ke tanah suci saya rasa itu keinginan umat muslim, apalagi menjadi Imam Masjid Nabawi Madinah. Tapi saya rasa Tahfadzul belum siap menerima tawaran itu mengingat usianya masih kecil. Saya khawatir mentalnya belum siap,” kata H Anwar H Ishaka, SSOs, orang tua Tahfadzul saat ditemui di kediamannya beberapa hari lalu.

Selain itu, Tahfadzul juga ditawari beasiswa di Pendidikan Tahfidz Qatar dan Lembaga Tahfidz di Dubai. Berikut tawaran dari Lembaga Al Ikhlas di Tangerang dan Al-Wildan Jakarta.

“Yang dari Qatar barusan menghubungi kami untuk menawarkan kembali beasiswa itu. Tapi kami sampaikan bahwa Tahfadzul belum siap secara mental. Sekarang kami pilih di Al-Wildan Jakarta. InsyaAllah lulus SD tahun ini, Tahfadzul langsung berangkat,” kata Anwar didampingi guru ngaji Tahfadzul, Ridwan Umar SPdi.

Meski tubuhnya yang mungil, Tahfadzul dikenal bocah yang cerdas dan berprestasi. Prestasi terbaiknya di ajang MTQ menjadi juara tiga di tingkat provinsi tahun 2022. Saat itu ia mewakili Lombok Barat, karena pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren di daerah setempat. Sementara pada MTQ Kabupaten Bima tahun 2023, Tahfadzul gagal meraih juara.

“Dia sempat putus asa karena sering gagal meraih juara 1 di MTQ, tapi kami terus memotivasinya agar tidak patah semangat,” kata Anwar.

Tahfadzul merupakan putra keempat dari lima bersaudara buah pernikahan H Anwar H Ishaka, S SOs, Sekretaris Camat Sape dan HJ Nuryati SPd, Kepala SDN 1 Sape. Bagi pegiat media sosial, sosok Tahfadzul mungkin sudah tidak asing lagi. Sebelumnya, bocah ini sempat viral di media sosial setelah melantunkan ayat suci Al-Quran di atas pohon kelor.

“Sebenarnya yang lebih dulu viral itu, waktu dia baca Al-Quran di kamar hotel jelang tampil pada MTQ Provinsi NTB 2 tahun lalu,” ujarnya.

Anwar menceritakan kenapa Tahfadzul sampai diundang ke acara wisuda Universitas Islam Madinah, Arab Saudi pada 19 Januari lalu. Kisah berawal ketika Tahfadzul diundang di acara wisuda siswa Rumah Tahfidz Al-Ilmi Kota Bima beberapa waktu lalu. Kebetulan acara itu juga dihadiri oleh seorang Syekh Muhammad Ali Aldeb dari Madinah.

Pada acara itu, Syekh Aldeb kagum dengan penampilan Tahfadzul dan menyuruhnya maju di podium. Khabib tersebut pun kaget setelah mengetahui Tahfadzul adalah bocah yang viral mengaji di atas pohon kelor. Rupanya, video Tahfadzul kata Syekh Aldeb juga heboh di wilayah Timur Tengah.

“Mulai saat itu kami jalin komunikasi dan tukeran nomor HP. Kebetulan Rumah Tahfidz Al-Ilmi Kota Bima ini berafiliasi dengan lembaga yang sama di Madinah,” imbuhnya.

Pada 17 Januari 2024, kedua orang tuanya rencana berangkat umroh ke Tanah Suci Mekkah. Awalnya, Tahfadzul tidak masuk rombongan umroh, namun dia ngotot minta ikut hingga akhirnya dibuatkan paspor.

“Terpaksa kami kumpulkan uang agar dia bisa berangkat. Karena Tahfadzul ikut, jadi saya kontak Syekh Muhammad Ali Aldeb di Madinah,” tutur Anwar.

Keberangkatan Tahfadzul rupanya membawa rezeki. Saat itu Ustadz Astur Al Bimawi dari pondok Al-Wildan siap menjemput di bandara sekaligus mengundang Tahfadzul ke acara wisuda di Universitas Islam Madinah.

“Di acara wisuda di Madinah, kami disambut luar biasa,” katanya.

Saat itu kata Anwar sejumlah syekh di Madinah yang hadir di acara wisuda kagum dengan penampilan Tahfadzul hingga muncul berbagai tawaran beasiswa. Mereka menilai Tahfadzul, bocah langka dan unik. Dia mampu menangkap dan mengikuti semua jenis bacaan walau hanya sekali lantunan dari para syekh.

“Jadi saat itu Tahfadzul di tes juga sama para syekh di sana. Karena memang untuk menjadi calon imam Masjid Nabawi harus menguasai banyak jenis bacaan,” ujarnya.

Sementara, Guru Ngaji Tahfadzul, Ridwan Umar SPDi merasa bangga dengan pencapaian anak didiknya. Menurutnya, Tahfadzul anak yang cerdas dan berbeda dengan anak-anak lain.

“Daya tangkapnya cepat. Kemampuan hafalannya sangat bagus dibanding anak-anak lain,” kata Ridwan.

Berkat prestasi Tahfadzul jadi berkah juga buat Ridwan Umar. Ia mengaku, setelah Tahfadzul beberapa orang datang menawarkan untuk dibimbing.

“Banyak sekali yang datang menawarkan anaknya untuk saya bimbing, tapi saya tolak, mengingat jumlah santri sudah lumayan banyak. Sebenar soalnya bukan itu saja, yang utama adalah masalah tenaga dan pikiran saya yang sudah tidak seperti dulu, jadi harap maklum,” pungkasnya. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI