Gumpalan buih belum hilang di Teluk Bima, nelayan terpaksa berhenti melaut karena takut gatal

Gumpalan buih penuhi pantai Wadu Mbolo Kota Bima, Senin (12/2/2024).
Gumpalan buih penuhi pantai Wadu Mbolo Kota Bima, Senin (12/2/2024).

kicknews.today – Munculnya gumpalan buih warna cokelat di Teluk Bima menyebabkan sejumlah nelayan berhenti melaut. Cairan itu diduga beracun sehingga membuat banyak ikan-ikan kecil mati.

“Sekarang kami istirahat dulu melaut karena munculnya limbah ini,” kata Asikin, seorang nelayan di Desa Bajo, Kecamatan Soromandi, Minggu (11/2/2024).

Kata dia, selain beracun, buih itu juga menyebabkan kulit gatal-gatal jika tersentuh cairan tersebut. Apalagi saat ini sudah banyak ikan-ikan kecil mati.

“Tepaksa kita nganggur untuk sementara waktu sampai kondisi kembali normal. Kita isi waktu untuk perbaiki sampan saja,” katanya.

Kepala Desa (Kades) Bajo, A Rahim mengaku sudah mengetahui hal itu. Menurut pengakuan nelayan, buih berbusa warna coklat itu masih terlihat sejak pekan lalu.

“Saya tidak tahu penyebab munculnya gumpalan buih itu. Kata nelayan di sini buih itu berbau dan beracun,” kata A Rahim.

Fenomena seperti ini kata dia, juga pernah muncul di tahun sebelumnya. Bahkan beberapa nelayan saat itu takut melaut.

“Sekarang juga begitu, terutama nelayan bagang. Mereka mengaku beberapa hari terakhir jaring ikan kerap dipenuhi gumpalan tanah semacam lumut,” katanya.

Gumpalan buih itu kini sudah menyebar di beberapa titik pantai. Seperti di pantai Amahami dan tempat wisata Pantai Lawata Kota Bima. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI