kicknews.today – Sebelumnya teman-teman tuli di Kota Mataram begitu antusias mendapat dukungan dari Dinas Pariwisata Kota Mataram yang meminjami mereka alat musik tradisional untuk berlatih memainkannya dan tampil nanti dalam rangka menyambut Hari Tuli Indonesia yang akan jatuh pada bulan Januari 2023 mendatang. Namun kini mereka harus membisu lagi lantaran peralatan musik itu dicabut.
Guru musik untuk teman tuli, MA Nur Kholis Sumardi SRS.Sn M.Sn mengatakan, peralatan musik Gong Kebyar yang mereka pakai berlatih itu kini sudah diambil lagi oleh Dinas Pariwisata Kota Mataram, sementara mereka baru sekali saja berlatih memainkannya.
“Mereka baru berlatih sekali dan besoknya alat tersebut langsung diambil lagi oleh orang-orang dari Dinas Pariwisata Kota Mataram,” katanya menyesali kejadian itu, Kamis (1/12).
Menurutnya, alasan Dinas Pariwisata Kota Mataram mengambil kembali alat musik tersebut lantaran belum menyelesaikan urusan administrasi. Padahal menurut Kholis, hal mengenai surat menyurat sedang diupayakan dan prosesnya berjalan sehingga tidak perlu mengambil langsung alat musik yang secara mekanisme juga sudah dilakukan melalui Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram.
“Menurut saya bisa saja administrasi itu sambil jalan. Karena kita juga sedang bereksperimen mengenai alat musik apa yang relatif mudah dimainkan oleh teman-teman tuli ini. Karena kita tidak sedang berbicara bermusik untuk situasi normal. Teman-teman ini kan orang-orang yang berkebutuhan khusus. Lagipula Pak Kepala Dinas sudah bilang pakai saja,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Dinas Pariwisata Kota Mataram Leni Oktavia mengatakan bahwa pada dasarnya Dinas Pariwisata mensuport terkait keberpihakan pada kaum difabel. Namun secara prosedural ada mekanismenya yang harus diikuti.
“Tentunya ada semacam MoU sehingga apa yang menjadi niat dari kelompok pemerhati kaum difabel dapat terakomodir,” terang dia melalui pesan Whatsapp pekan lalu.
Diketahui sebelumnya, bermusik untuk teman tuli merupakan sesuatu yang baru dan hampir mustahil bisa dilakukan. Kerena keunikan dari teman-teman tuli ialah ketidakmampuan mereka mendengar suara. Tetapi hal ini kemudian dibuktikan oleh teman-teman tuli yang ada di Kota Mataram bahwa mereka dapat memainkan alat musik dengan nada harmoni sebagaimana orang-orang pada umumnya. (red.)
Berita Sebelumnya:
