Masyarakat NTB diminta stop boros pangan

Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB Aidy Furqon. (foto kicknews.Wina).

kicknews.today – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Ketahanan Pangan NTB mengajak masyarakat untuk menghentikan pemborosan pangan demi mengurangi limbah makanan yang dapat menyebabkan emisi gas rumah kaca.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB Aidy Furqon mengatakan pihaknya menggaungkan gerakan Stop Boros Pangan dan mengedukasi masyarakat agar tidak membeli bahan makanan untuk penyimpanan yang terlalu lama, meski ditaruh dalam lemari pendingin (kulkas)

Lombok Immersive Edupark

”Punya kulkas beli stok untuk seminggu. Ketika hari kelima buka kulkas, sayur yang dibeli layu akhirnya dibuang. Beli stok 1-3 saja supaya tidak menjadi limbah,” katanya. 

Berdasarkan hasil kajian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2021 menyebut susut dan sisa pangan secara nasional mencapai 23 hingga 48 juta ton per tahun. Jumlah itu setara dengan 115–184 kilogram per orang.

Potensi pangan yang hilang ini akibat susut dan sisa pangan tersebut dapat memberi makan 61 hingga 125 juta orang atau hampir separuh populasi Indonesia.

Riset Bappenas menyatakan nilai kerugian ekonomi akibat susut dan sisa pangan diperkirakan mencapai Rp213-551 triliun per tahun atau sekitar 4 sampai 5 persen produk domestik bruto. Sedangkan, timbulan sisa Di Nusa Tenggara Barat, kata Aidy, pemerintah daerah berkolaborasi dengan Foodbank of Indonesia (FOI) untuk menyelesaikan persoalan limbah pangan yang dihasilkan oleh masyarakat.

Selain itu Menurut Aidy, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sekarang berjalan berkontribusi terhadap peningkatan limbah pangan di Nusa Tenggara Barat. Pihaknya pun sedang mencari solusi dalam penanganan limbah dari MBG tersebut.

”Kami sedang berpikir dan bekerjasama dengan banyak pihak untuk menangani food waste pasca MBG,” ucapnya. (wii) 

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI