kicknews.today – Langkah Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur terkait penempatan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menggantikan Kepala Pasar (Kapas) guna menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) menuai hasil yang cukup memuaskan. Tercatat beberapa pasar mengalami peningkatan capaian retribusi, baik yang bersumber dari pelayanan pasar (karcis pasar), sewa ruko/toko/kios, sewa tanah, maupun retribusi parkir.
“LSelain menggenjot retribusi pasar, tujuan utama penempatan Plt. Kepala Pasar adalah agar dapat melihat dan menyentuh langsung permasalahan yang ada di setiap pasar, sehingga bisa mencari solusi terbaik. Meskipun pasar tradisional memiliki keunggulan tersendiri, yakni tidak terlalu terpengaruh dengan adanya tren belanja online, akan tetapi kondisi di tiap-tiap pasar masih perlu mendapat perhatian khusus dan harus banyak dibenahi.
“Sehingga bukan sekedar kita meningkatkan PAD, tetapi rencana perbaikan pasar lima tahun ke depan dapat diwujudkan,” ujar PJ Bupati Lombok Timur, H.M Juaini Taofik pada Rapat Evaluasi Capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Triwulan I per-1 April 2024 pada Rabu (3/5/2024).
Berdasarkan data valid dari Dinas Perdagangan, total realisasi retribusi pasar triwulan I tahun 2024 sebesar Rp. 3.124.385.950. Jika dibandingakan dengan total realisasi triwulan I tahun 2023 terdapat peningkatan sejumlah Rp. 891.067.750. Sedangkan untuk total realisasi dari karcis mengalami peningkatan cukup signifikan dari sebelumya Rp. 1.586.540.000 di tahun 2023 menjadi Rp. 1.933.258.000 di tahun 2024, yang berarti peningkatannya sebesar Rp. 346.718.000. (cit)
Pj Bupati Lombok Timur harap program dari Yayasan Islamic bisa menghapus kemiskinan ekstrem
kicknews.today – Yayasan Islamic Relief Indonesia melakukan kerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur terkait peningkatan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat dalam penghapusan kemiskinan ekstrim, pengembangan desa tangguh bencana dan adaptasi dampak perubahan iklim.
Program tersebut diharapkan PJ Bupati Lombok Timur, H.M Juaini Taofik dapat mengubah nasib masyarakat di daerah Lombok Timur ini.
“Khusus untuk 50.908 KK masyarakat di Lombok Timur merupakan masyarakat dengan kemiskinan ekstrem,” terangnya saat melakukan perjanjian pada Jum’at (5/4/2024).
Pemda Lombok Timur juga sudah melakukan berbagai upaya untuk menjaring masyarakat miskin ekstrem, seperti bekerja sama dengan beberapa NGO dan penanganan melalui CSR BUMD. Akan tetapi ia mengaku hal tersebut tidak dapat diselesaikan sendiri oleh Pemda karena.
“Angka kemiskinan ekstrem tidak bisa kita koreksi sendiri, tetapi harus melalui kerja sama,” ujarnya.
Sedangkan CEO Islamic Relief Indonesia Nanang S. Dirdja menyampaikan bahwa penghapusan kemiskinan memang mesti dilaksanakan secara komprehensif. Ia pun mengapresiasi antusiasme Pemda Lombok Timur menyambut pihaknya. Disebutkannya berbagai macam faktor penyebab kemiskinan, selain kekurangan keterampilan juga masyarakat kekurangan aset. Karena itu dibutuhkan optimisme untuk menekan risiko kemiskinan ekstrem tersebut. (cit)