kicknews.today – Kasus gigitan anjing liar di Bima kembali terjadi. Terbaru, dialami seorang nenek bernama Marlau warga Desa Naru Kecamatan Sape.
Nenek berusia 80 tahun ini diserang dan digigit anjing saat hendak ke parit untuk pergi mandi, Jumat siang (26/1/2024). Akibatnya korban mengalami luka gigitan di bagian pipi sebelah kanan dan rahang di bawah telinga kanan.
Kabid (Keswan) Dinas Peternakan dan Kesehatan (Disnakeswan) Kabupaten Bima, Taufik Walhidayah membenarkan kejadian itu. Saat ini korban sudah diberikan suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR).
“Sekarang kondisinya sudah stabil,” katanya dikonfirmasi Jumat (26/1/2024).
Dia menjelaskan, sebanyak 14 warga Kabupaten Bima jadi korban gigitan anjing diduga suspek rabies awal tahun 2024. Selain nenek Marlau, di Kecamatan Sape juga ada dua korban lain yang digigit anjing suspek rabies.
Korbannya adalah M Said (58 tahun) tahun warga Desa Dari Kecamatan Sape. Dia digigit pada bagian kaki saat hendak ke pergi ke kebun seorang diri pada Sabtu (13/1/2024).
“Sementara satu orang lain masih bocah bernama Elisius berusia 7 tahun, warga Desa Rasabou. Korban digigit di bagian kaki saat jalan bersama ibunya pada 15 Januari lalu,” katanya.
Sejumlah anjing yang menggigit warga di Kecamatan Sape diakui tidak sempat dibunuh. Karena anjing gila tersebut berhasil kabur saat dilakukan pengejaran oleh sejumlah warga usai menggigit para korban.
“Anjingnya sudah duluan kabur, yang jelas dari keterangan warga yang melihat di lokasi, anjingnya agresif,” terang dia.
Sementara 11 korban lainnya merupakan warga di Kecamatan Belo, Sanggar dan Lambu. Di Kecamatan Belo tercatat sebanyak 9 orang yang dilaporkan diterkam anjing suspek rabies.
“Lokasi tepatnya Belo, yakni di Desa Ngali. Anjing yang menggigit warga di sana sudah dibunuh dan dikubur oleh warga,” jelasnya.
Sedangkan di Kecamatan Lambu dan Sanggar, masing-masing satu warga dilaporkan digigit anjing suspek rabies. Mereka digigit ketika seorang diri, kemudian anjingnya kabur.
“Kecamatan Lambu dan Sanggar masing-masing 1 korban,” terangnya.
Taufik mengatakan, terhadap 14 korban gigitan ini telah diberikan penanganan pertama dengan cara luka gigitan dicuci menggunakan air mengalir. Selanjutnya dilarikan ke puskesmas terdekat untuk diberikan VAR.
“Semuanya ditangani di puskesmas dan diberikan dosin VAR,” pungkasnya. (jr)