kicknews.today – Rasa bangga serta haru menyelimuti keluarga Wahyu Setiaji Nova Azima. Putra pasangan bapak M. Nazir dan ibu Masnun meluapkan kebahagiaannya dengan sujud syukur usai anaknya dinyatakan lulus pendidikan Polri.
Wahyu dinyatakan lulus pada formasi Tamtama Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud).
Berangkat dari keluarga kurang mampu. Kedua orang tua Wahyu, merupakan tukang ojek dan penjual nasi bungkus di Lombok Timur. Sedang dia sendiri sebagai tukang parkir.
“Alhamdulillah. Saya baru pertama kali mengikuti seleksi dan langsung lulus,” katanya, Jumat (23/7) kemarin usai menerima hasil pengumuman kelulusan Bintara di Polda NTB.
Dari 3.186 orang pendaftar yang terverifikasi di Polda NTB. Penerimaan Terpadu Bintara dan Tamtama Polri Tahun 2021, sebanyak 614 dinyatakan lulus sebagai calon siswa atau casis.
Dari 614 orang yang dinyatakan lulus tersebut, terdapat seorang juru parkir hingga seorang marbot masjid.
“Iya, keseharian saya jadi tukang parkir di depan kantor Polresta dengan penghasilan yang tidak menentu,” kata Wahyu.
Awalnya kata Wahyu, ia mendaftar polisi setelah melihat baliho di depan Polres Lombok Timur.
“Saya ikut seleksi baru tahun ini. Alhamdulillah, saya langsung lulus,” ungkap Wahyu.
Menurutnya, selama mengikuti seleksi, dirinya belajar dan berlatih sendiri dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Kata Wahyu, ia menyakini bahwa proses rekrutmen dengan prinsip bersih, transparan, akuntabel, dan humanis (BETAH) telah diterapkan Polda NTB.
“Terus terang saya bangga atas hasil tes saya. Karena selama ini saya hanya belajar dan berlatih di rumah dengan membuka google,” ujarnya.
Wakapolda NTB Brigjen Pol. Drs. Ruslan Aspan mengungkapkan, bahwa prinsip BETAH bermuara pada meningkatnya citra polri di tengah masyarakat.
“Selamat kepada peserta yang telah lulus dalam seleksi tahun ini. Semoga nanti kalian semua dapat dilantik menjadi seorang personel Polri. Bagi yang belum terpilih jangan patah semangat, persiapkan diri untuk mendaftar tahun depan,” pesannya.(vik)
