kicknews.today – Aktivitas warga di lokasi tanah bergerak di Dusun Muku Desa Sanolo Kecamatan Bolo Kabupaten Bima sudah kembali normal. Warga yang sebelumnya menetap di tenda pengungsian kini sudah kembali ke rumah masing-masing.
“Sekarang tendanya sudah dibongkar dan warga sudah kembali ke rumah masing-masing,” kata Sekdes Sanolo, Arabiah dihubungi, Senin (19/6).
Beberapa hari lalu, warga yang mendiami sekitar lokasi sempat masih was-was dengan aktivitas pergeseran tanah tersebut. Apalagi sebelum telah terjadi kerusakan lima rumah warga akibat bencana alam tersebut.
“Tanah bergerak beberapa hari lalu sempat meluas, bahkan sering terjadi getaran saat malam hari. Makanya, warga setiap malam menginap di tenda,” katanya.
Dampak dari tanah bergerak tersebut kini mulai dirasakan warga setempat. Selain harga tanah turun drastis, juga aktivitas di sektor pertanian dan peternakan dihentikan sementara.
“Info yang kami himpun memang ada penurunan harga tanah di Dusun Muku. Seperti yang dekat jalan raya biasanya Rp40 juta per are kini sudah turun. Begitu juga tanah di dekat gang juga turun dari harga biasanya Rp30 juta per are,” kata dia.
Selain harga tanah, warga setempat juga sudah tidak lagi melepas liar ternak mereka. Begitu pun petani yang ingin bercocok tanam di sekitar area tanah retak dihentikan sementara.
“Itu sudah diimbau langsung oleh Pemda, mengingat volume keretakan tanah itu cukup besar,” katanya.
Sebelum, Tim PVMBG sudah turun meninjau dan menganalisis fenomena alam tersebut. Mereka menyebutkan, tanah bergerak itu disebabkan gempa bumi dan aktivitas penambangan. (jr)