kicknews.today – Angka kemiskinan di Kabupaten Lombok Tengah menurun dibandingkan tahun 2023 lalu, penurunan mencapai 0,86 persen. Akan tetapi, Badan Pusat Statistik (BPS) Lombok Tengah menyebut rokok menjadi salah satu penyumbang terbesar kemiskinan.
Berdasarkan data di tahun 2023 angka kemiskinan di Lombok Tengah 12,93 persen atau 129,74 ribu orang, di tahun 2024 turun menjadi 12,07 persen atau dengan jumlah penduduk 122,32 ribu orang. Sehingga turun sekitar 7,42 ribu orang.

Penurunan kemiskinan di Lombok Tengah ini tidak terlepas dari beberapa faktor diantaranya faktor pertumbuhan ekonomi yang membaik, faktor pengangguran yang berkurang hingga konsumsi rumah tangga yang naik. Selain itu, adanya bantuan sosial juga menjadi salah satu faktor pengentasan kemiskinan.
Kepala BPS Lombok Tengah, Syawaludin Siregar katakan, beberapa hal yang menjadi penyumbang terbesar kemiskinan diantara nya konsumsi beras yang terus meningkat dan menjadi salah satu kebutuhan wajib di tengah masyarakat. Selain itu, konsumsi rokok juga turut menjadi penyumbang terbesar.
“Lombok Tengah menempati urutan kedua angka terbesar yang mengonsumsi rokok setelah Lombok Utara, rokok sebagai penyumbang terbesar kedua pengeluaran rumah tangga di Lombok Tengah, tetapi kalorinya nol. Bahkan, penduduk laki-laki yang merokok paling banyak diantara kab/kota yang lain se-NTB,” katanya, Kamis (1/8/2024).
Kendati demikian, di satu sisi. Rokok juga sebagai sumber pendapatan masyarakat (petani tembakau, industri tembakau rajang).
“Lombok Tengah termasuk penghasil tembakau terbesar kedua di NTB, di sisi lain. ketika masyarakat berpenghasilan di bawah UMR lalu penghasilan porsinya banyak lari ke rokok, maka kebutuhan primer lainnya ada yang tidak terpenuhi. Mungkin lebih bijak lagi untuk mengatur mana kebutuhan yang prioritas dan mana yang bukan. (cit)