Soal penghinaan makam keramat meluas, markas As-Sunah Lombok Timur diserang

kicknews.today – Sekelompok orang tidak dikenal melakukan penyerangan terhadap Pondok Pesantren yang juga merupakan markas As-Sunnah yang berlokasi di pinggir jalan Raya Desa Bagik Nyaka, Kecamatan Aikmel, Lombok Timur, Minggu (2/1) sekitar pukul 02. 15 WITA.

Massa melakukan pengerusakan terhadap fasilitas di markas As-Sunnah seperti pos penjagaan satpam dan sejumlah kendaraan roda empat dan dua yang terparkir di halaman markas tersebut dirusak.

Dalam penyerangan itu menyebabkan satu unit mobil yang terparkir di halaman markas dibakar. Kejadian ini pun langsung dilaporkan ke pihak Kepolisian setempat.

Aksi penyerangan ini diduga kuat berkaitan dengan ceramah kontroversial salah seorang ustadz yang merupakan pimpinan Ponpes tersebut yang kini viral di media sosial.

Diketahui sebelumnya beredar potongan video Ustadz Mizan Qudsiah yang menuai persoalan yang dianggap menghina makam-makam keramat yang merupakan makam para wali penyebar agama Islam di pulau Lombok.

https://kicknews.today/regional/ceramah-ustadz-mizan-qudsiah-yang-dianggap-hina-makam-keramat-di-lombok-jadi-masalah/

Salah satu warga Darni sebagai saksi mengatakan, aksi penyerangan itu dilakukan sekitar seratus orang. Para pelaku penyerangan datang dari arah selatan.

“Kita sempat bengong melihat adanya rombongan orang yang datang. Ketika itu kami kira kelompok pandepokan silat. Pas melintas di depan kami, ya kami berupaya pelototi mereka terus. Mereka membawa berbagai jenis senjata. Ada yang bawa parang, pedang, dan senjata lainnya ” jelasnya.

Selain itu. Satpam Ponpes As-Sunnah Irwandi menuturkan, saat adanya penyerangan, situasi sekitar memang sepi. Pada itu Irwandi kebetulan sedang berada di dalam ponpes. Di pos jaga hanya ada satu satpam yang sedang piket. Seketika sekelompok orang yang tidak dikenal datang dan langsung melakukan pengerusakan dan membakar mobil yang terparkir di halaman ponpes.

“Pada saat kejadian lokasi sekitar memang sepi. Soalnya aksi penyerangan ini berlangsung tengah malam,”ungkap Irwandi.

Lanjutnya, Dalam aksi penyerangan itu. Semua massa yang menyerang membawa parang dengan menggunakan cadar dan mengikat kepala menggunakan kain putih. “Dia datang dari selatan menggunakan Mobil dan motor dan membawa sejumlah parang,”ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bakesbangpoldagri Lombok Timur, M.Isa saat dikonfirmasi tidak berani memberikan keterangan karena menurutnya yang berhak hanya bupati Lombok Timur sesuai dengan perintah Bupati.

”Pak Bupati saja yang bisa berikan keterangan masalah penyerangan markas as sunnah,tapi rekan-rekan media bisa melihat sendiri kejadiannya,” tandasnya.

Sedangkan, Kapolres Lombok Timur, AKBP Herman Suriyono,Sik,MH maupun Kapolsek Aikmel, AKP I Made Sutama sampai berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi karena masih melakukan rapat di Mapolsek Aikmel.

”Pak Kapolres bersama dengan PJU Polres dan Kapolsek Aikmel masih sedang rapat,” kata salah seorang anggota Polres Lombok Timur dan Polsek Aikmel. (ant)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI