Siswi TikTok injak rapor di Lombok Timur batal dipecat, Ombudsman: Anak ini korban Medsos

kicknews.today – Lima orang siswi SMPN 1 Suela Kabupaten Lombok Timur yang viral setelah membuat video TikTok injak-injak rapor batal dikeluarkan dari sekolah lantaran dipandang sebagai korban dari masifnya pengaruh media sosial saat ini.

Asisten Ombudsman Nusa Tenggara Barat Bidang Penyelesaian Laporan, Sahabuddin mengatakan sudah melakukan pengecekan terhadap semua administrasi sekolah bersangkutan dengan permasalahan tersebut.

“Komitmen kepala sekolah tadi, anak-anak sudah dapat diterima kembali ke sekolah,” terang Sahabudin usai menggelar pertemuan dengan pihak Sekolah dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Timur, Rabu (23/12).

Sahabudin berpesan supaya pihak sekolah lebih bijak menyikapi persoalan ini. Sebab menurutnya, para siswi yang masih duduk di bangku kelas VII masih berproses. Terlebih di masa pendemi seperti sekarang membuat intensitas pertemuan dengan guru lebih sedikit karena proses belajar mengajar banyak melalui handphone.

“Anak ini korban Medsos kita harus bijaksana menyikapi itu,” sambungnya.

Persoalan ini, Kata Sahabudin menjadi persoalan bersama antara sekolah dan orang tua untuk saling membantu dalam melakukan pengawasan.

“Persoalan ini menjadi persoalan bersama antara orang tua dan sekolah,” tegasnya.

Persoalan ini pula menjadi evaluasi dan catatan dari dinas kepada semua sekolah.  Untuk mengevaluasi kebiasaan siswa-siswi  selama pandemi.

Untuk permasalahan ini, Ombudsman hanya akan melakukan pemantauan terhadap proses administrasinya. “Kami akan monitoring,” janjinya.

Sekretaris Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur, As’ad mengatakan pihaknya bertindak cepat dengan mengadakan pertemuan. Hasil pertemuan siswi tersebut tidak dikeluarkan dari sekolah. Namun lebih ditekankan pembinaan secara intensif.

“Kalau kita liat atas sikap anak ini, semua  kita kecewa,” katanya.

Kejadian ini, kata As’ad harus menjadi pembelajaran bagi siswa yang lain dan juga untuk sekolah lain. “Semoga tidak terjadi lagi,” harapnya.

Meski mengaku kecewa namun pihaknya sepakat dengan sekolah melalukan langkah cepat merespon masalah ini.

“Kedepannya lebih melakukan pembinaan kepada guru dan untuk siswa cerdas dalam menggunakan media sosial,” tandasnya. (Oni)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI