kicknews.today – Dinas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinaskeswan) Lombok Timur kembali menggaungkan Program Pengembangan Peternakan Terpadu (Pepadu). Semula Program tersebut akan dilaksanakan tahun 2021, namun terkendala beberapa hal salah satunya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner drh Hultatang menyebut, program tersebut hadir untuk memetakan potensi peternakan masing-masing desa. Dalam hal ini dimulai dari Kecamatan Lenek.

“Sejak awal diinisiasi namun ini momen spesial yang disambut baik oleh pihak desa, terutama yang berada di Kecamatan Lenek dan Aikmel,” katanya.
Tidak hanya itu, esensi kegiatan tersebut adalah membangun suatu sistem yang mengintegrasikan antara desa dengan dinas dan kecamatan serta memperluas akses pasar.
“Program ini selain hadir untuk membangun sistem antar desa dan dinas juga sebagai wadah perluasan akses pasar ternak,” ujarnya.
Kendati program Pepadu tidak memiliki batas anggaran yang besar, kegiatan tersebut dirasa sangat tepat dilaksanakan di Kabupaten Lombok Timur, terlebih pengalokasian dana Desa sebesar 20% diperuntukkan untuk penguatan sandang pangan hewani.
“Kegiatan ini sangat pas diterapkan di desa atau kecamatan, terlebih pengalokasian dana desa 20% untuk penguatan pangan,” bebernya.
Program tersebut juga menawarkan beberapa item kegiatan diantaranya kartu peternak, satu data layanan, Posyanter, pengolahan pemasaran dan agrowisata ternak, dan diharapkan mampu menjaring potensi ternak yang ada di setiap desa, secara berkelanjutan.
“Jadi tantangan program di desa adalah bagaimana memastikan kegiatan bisa berkelanjutan,” paparnya.
Pria yang berlatar pendidikan kesehatan hewan tersebut menghimbau agar Desa mengeluarkan regulasi tentang Peternakan, serta menganggarkan kegiatan ternak melalui dana desa, dengan begitu roda ekonomi di desa dapat bergerak.
“Peternakan sangat berpotensi sebagai roda penggerak perekonomian di desa,” tutup Hultatang. (cit)