Putri Hijab NTB bantu Papuq Samsiah, kakek 80 tahun yang hidup bersama cucunya di gubuk reyot

kicknews.today – Bantuan untuk Papuq Samsiah, asal Lingkungan Aik Ampat, Kelurahan Dasan Geres Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat terus mengalir. Kali ini bantuan datang dari Putri Hijab NTB.

Papuq Samsiah belakangan ini viral di media sosial TikTok. Hidup dengan seorang cucunya yang baru duduk di bangku kelas 4 SD membuat banyak orang berempati pada kakek berusia 80 tahun itu.

Selama ini, Papuq Samsiah dan cucunya hidup di sebuah gubuk kecil. Istrinya sudah lama meninggal. Ia memiliki satu orang anak, dan memilih menjadi pekerja migran (PMI) di luar negeri, setelah rumah tangganya retak.

Sehari-hari Papuq Samsiah hanya bekerja sebagai tukang sabit rumput untuk dijual ke peternak. Tidak banyak yang diperoleh dari hasil jual rumput tersebut. Paling tinggi Rp20 ribu sehari. Uang itu dipakai untuk kebutuhan sehari-hari bersama cucunya.

Keterbatasan ekonomi membuat Papuq Samsiah jarang makan nasi. Setiap hari mereka kadang mengkonsumsi umbi-umbian yang ia cari di sawah. Kadang untuk makan sehari-hari dari belas kasih tetangga.

Kehidupan Papuq Samsiah membuat Putri Hijab NTB berempati. Mereka mendatangi langsung kediaman Papuq Samsiah dengan membawa bantuan berupa sembako, pakaian dan uang tunai, Sabtu (14/10).

“Bantuan ini dari iuran Putri Hijab NTB. Memang tidak seberapa, tapi kami harap ini bisa membantu Papuq Samsiah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata Koordinator Putri Hijab NTB peduli, Iin Karina, Sabtu (14/19).

Aksi sosial ini kata Karin merupakan program Putri Hijab Peduli yang diselenggarakan dua kali setahun. Untuk Putri Hijab NTB ini baru pertama kali dilakukan dengan menyambangi Papuq Samsiah.

“InsyaAllah, kegiatan ini akan terus kami lakukan untuk membantu sesama. Kami juga siap membuka donasi untuk membantu Papuq Samsiah,” kata Karin.

Karin mengaku prihatin dengan kehidupan Papuq Samsiah. Usianya yang sudah tak muda lagi, tapi masih terus berjuang untuk menghidupi cucunya.

“Semangat beliau luar biasa. Beliau juga tidak berharap banyak dari anaknya yang PMI, karena jarang dikirimin uang. Kalau pun dikirim itu tidak seberapa, kadang Rp200 ribu,” katanya.

Mirisnya, selama ini Papuq Samsiah tidak pernah mendapat bantuan dalam bentuk apapun dari pemerintah karena tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). KTP baru dibuat pemerintah kelurahan setelah kehidupan Papuq Samsiah viral di media sosial.

“Alhamdulillah, rumah Papuq Samsiah saya lihat juga sudah dibangun baru, kabarnya bantuan dari TNI,” kata Karin. (jr)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Kontributor →

Kontributor kicknews

Artikel Terkait

OPINI